tag:blogger.com,1999:blog-4108941774560324092024-03-13T16:39:12.759+07:00Semilir IlmuPenyejuk hati dengan berbagiDedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-32665622206458242642011-12-25T23:38:00.000+07:002011-12-25T23:38:48.976+07:00Bagaimana Menjadi Orang yang Menyenangkan??<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-9ijZYsEkL-Y/TvdQ0Nfb8lI/AAAAAAAAAGY/Jvu6du36S60/s1600/friend11.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="111" src="http://2.bp.blogspot.com/-9ijZYsEkL-Y/TvdQ0Nfb8lI/AAAAAAAAAGY/Jvu6du36S60/s200/friend11.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menjadi orang yang menyenangkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sangatlah penting. Itu merupakan salah satu cara agar kita disukai banyak orang. Disukai banyak orang berarti membuka jalan untuk memperbanyak teman dan relasi. Memang tidak mudah untuk menjadi orang yang menyenangkan, tapi bukan berarti tidak mungkin. Semua orang bisa kok menjadi orang yang menyenangkan.<br />
<br />
<br />
Bagaimana caranya??ini dia yang perlu dicatat. Simak yang baik ya sobat.<br />
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=410894177456032409" name="more"></a><br />
<br />
1. Percaya diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kepercayaan diri seseorang sangat berpengaruh terhadap apa yang dia lakukan dan bagaimana orang lain memperlakukan mereka. Kepercayaan diri merupakan sebuah pondasi untuk menjadi orang yang menyenangkan. Tapi awas, jangan terlalu berlebihan (over confidents) justru akan membuat kita menjadi orang yang menyebalkan bukan orang yang menyenangkan.<br />
<br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">2. Selalu berfikir positif (positive thinking)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selalu berfikir positif dengan apa yang terjadi di sekitar kita adalah sesuatu yang menyenangkan. Berfikir positif akan memacu kita untuk melakukan hal-hal yang positif pula. Dan itu juga lah yang akan membuat orang-orang memberikan respon yang positif atas keberadaan kita. Menyenangkan bukan kalau kita bisa diterima secara positif dalam pergaulan<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Mendengarkan orang lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari mendengarkan orang lain. Salah satunya adalah membantu kita memahami cara berfikir orang lain. Dan itu sangat menyenangkan bagi kita pribadi maupun orang yang kita pahami. Tak ada yang lebih menyenangkan dari sebuah interaksi selain saling memahami.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Selalu tersenyum</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memperbanyak senyum saat berinteraksi dengan orang lain. Bukankah sangat menyenangkan kalau kita bebicara dengan orang yang selalu memberikan senyum? Daripada orang yang hanya cemberut dan kaku. Nah, begitu juga penialian orang lain terhadap kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Mengenali kelebihan diri sendiri</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kenali apa saja bakat dan kelebihanmu. Asah kemampuan tersebut sehingga kamu menjadi orang yang menonjol. Yang spesial. Jangan terlalu fokus terhadap kekurangan diri. Fokus dalam memperbaiki kekurangan diri, hanya akan membuat kamu menjadi orang yang rata-rata saja. Bangunlah dirimu atas dasar kelebihanmu, bukan kekuranganmu.<br />
<br />
6. Jadilah orang yang jujur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Percayalah, seseorang yang memiliki kejujuran dalam dirinya akan diterima dengan baik di komunitas mana pun. Satu hal yang sangat menyenangkan jika kita bisa diterima dimana saja kita berada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. Pandai menempatkan diri</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemampuan untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, terutama lingkungan yang baru sangat diperlukan untuk menjadi orang yang menyenangkan. Sebab dengan kemampuan beradaptasi dan menempatkan diri inilah kita kan dengan mudah diterima oleh orang-orang di mana pun itu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">8. Sederhana dan apa adanya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hal yang sangat menyenangkan adalah apabila orang-orang bisa menerima diri kita apa adanya. Maka kesederhanaan adalah sebuah sikap yang wajib dimiliki. Apa adanya dan tidak perlu berlebihan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">9. Membuka diri untuk orang lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buka diri kamu untuk orang-orang yang ingin mengenal kamu. Dan jangan sekali-kali memilih-milih dan membeda-bedakan seseorang berdasarkan statusnya. Kamu harus menjalin silaturahami dengan semua orang. Dengan catatan, kamu harus membentengi diri agar tidak mudah terbawa arus yang negatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10. Bisa menerima perubahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jadilah orang yang fleksibel, jangan terlalu kaku. Setiap kehidupan pasti mengalami perubahan termasuk lingkungan. Kamu harus bisa mengikuti, tapi harus punya filter/penyaring mana yang baik mana yang kurang baik. Kalau sudah begini maka perubahan adalah sesuatu yang menyenangkan. Sama seperti dirimu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<br />
</span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-79623258928208086842011-07-04T20:04:00.000+07:002011-07-04T20:04:56.207+07:00Buruh dalam Perspektif Islam<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BrQ2rfFWkT5EKZUi9VlyGa1WT2Giej5R7YGkUl4EcZpLptlrygh2wFjU0K96Sy0OqKGFj3X-BplLbrZik8J0oMA4wRzgc931_Gfm4P0XK9iiS-f3RIz44zMKXzllu_bxfN77IAP9qXI1/s1600/buruh-pelabuhan1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BrQ2rfFWkT5EKZUi9VlyGa1WT2Giej5R7YGkUl4EcZpLptlrygh2wFjU0K96Sy0OqKGFj3X-BplLbrZik8J0oMA4wRzgc931_Gfm4P0XK9iiS-f3RIz44zMKXzllu_bxfN77IAP9qXI1/s200/buruh-pelabuhan1.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Dalam konsepsi Islam</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="mso-ansi-font-size: 12.0pt;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span dir="LTR"></span>, bekerja </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="mso-ansi-font-size: 12.0pt;"><span dir="RTL"></span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span dir="LTR"></span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan kewajiban mulia atas setiap insan agar bisa hidup layak dan terhormat. Bahkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bekerja mendapatkan posisi istimewa karena bisa melebur dosa-dosa yang tak bisa dihapus dengan amalan ibadah lainnya. Buruh dalam Islampun memiliki posisi terhormat. Rasulullah saw pernah menjabat tangan seorang buruh yang bengkak karena kerja keras, lalu menciumnya seraya berkata : Inilah tangan yang dicintai Allah dan RasulNya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Tolok ukur sutau pekerjaan dalam Islam bukanlah ditinjau dari segi kasar atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>halusnya pekerjaan itu, tapi dilihat dari kualitas dan ketinggian mutunya. demikian juga dengan masalah buruh, buruh yang baik adalah buruh yang meningkatkan kualitas kerjanya. Dalam surat Al An’am ayat 132 dinyatakan : “<i>Dan masing-masing orang memperoleh derajatnya dengan apa yang dikerjakannya</i>.” Mengingat pentingnya kualitas kerja ini Rasulullah pernah menyatakan dalam hadits shahihnya sbb.:” <i>Sesungguhnya Allah senang bila salah seorang dari kamu meninggikan kualitas kerjanya</i>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam amat memperhatikan hak dan kewajiban buruh dalam rangka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>meningkatkan kualitas kerjanya dan mencapai kebutuhan primernya. untuk itu Islam sebagai agama <i>rahmatan lil alamin</i> telah meletakkan beberapa aturan yang merupakan tanda kepeduliannya terhadap buruh. a.l.:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam menanamkan ketakwaan dalam setiap kondisi, baik di kala kerja ataupun <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>istirahat. Ketakwaan ini akan mendorong setiap buruh untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan berusaha membersihkan dirinya dari berbagai niat jahat. Allah berfirman : <i>Barangsiapa yang bertakwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada Allah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari ara yang tidak disangka-sangkanya</i>.( Ath Thalaq 2-3)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam menganjurkan kepada setiap buruh agar melaksanakan tugasnya atas dasar ilmu dan pengetahuan . Kualitas kerja tak mungkin terrealisir kecuali dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan tinggi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kewajiban menuntut ilmu dibebankan atas setiap muslim.apalagi seorang buruh yang sudah harus melaksanakan tugasnya berdasarkan keahlian dan ilmunya, ia harus lebih besar memperdalam bidang yang digelutinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraph" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Menanamkan semangat kompetisi sehat pada buruh dengan memberikan kebebasan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk memilih pekerjaannya sesuai dengan keinginan dan keahliannya. Islam melarang mengikat buruh untuk mengerjakan sesuatu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pekerjaan yang tidak disenanginya.Islam menghormati buruh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai insan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang memiliki<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebebasan, pikiran dan kemauan. Islam menuntut peningkatan kualitas kerja dengan menumbuhkan jiwa imani dan mengembangkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kreatifitas serta mendorong kreasi-kreasi baru.Semuanya itu tidak mudah dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan, kebebasan, memberikan penghargaan dan menyiapkan iklim kerja yang kondusif.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam melarang membebani buruh dengan beban yang berada di luar batas kemampuannya. Rasulullah pernah menegaskan hal ini sbb.:”<i>Janganlah kamu sekalian membebani buruh dengan tugas yang dia tidak kuat memikulnya</i>.” Islam menganjurkan perusahaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agar memberikan bantuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan rangsangan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada buruh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bila memberikan tugas tambahan. Rasulullah menyatakan hal ini sbb.: <i>Bila kamu sekalian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membebani mereka maka berilah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dorongan dan bantuan .”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoListParagraph" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Memperhatikan kebutuhan primer buruh baik kebutuhan fisiologis, kemanan,loyalitas penghargaan, informasi, pengetahuan , keindahan, aktualisasi diri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebutuhan rohaninya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam menganjurkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>supaya dibuat kesepakatan kerja antara pengusaha dengan buruh. Kesepakatan ini meliputi hak-hak dan kewajiban masing-masing termasuk masalah upah dan macam pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya. Rasulullah pernah bersabda <i>Barang saiapa mempekerjakan seorang buruh hendaknya memberitahukan terlebih dahulu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berapa jumlah upanya</i>”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Agar sorang buruh memiliki motivasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kerja yang tinggi Islam memberikan tuntunan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agar upah yang menjadi haknya diberikan sesegera mungkin . Rasulullah menyatakan : “<i>Berikanlah upah buruh sebelum kering keringatnya</i>”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraph" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Islam bukan sekedar memberikan jaminan terhadap hak-hak buruh saja<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tapi juga menjamin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hak-hak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengusaha<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemilik kerja. Kesepakatan antara keduanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dianggap sebagai sumpah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang harus ditunaikan oleh masing-masing , juga dijadikan sebagai alat pengontrol hati nuraninya dalam melaksanakan kewajibannya. Seorang buruh ketika bekerja senantiasa berpegang pada firman Allah SWT. :” <i>Wahai oprang-orang yang beriman, penuhilah akad atau janji-janji itu.</i> ( Al Maidah 1) Di samping itu ia melaksanakan pesan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ayat 1-3 dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>surat Al Muthaffifin : <i>“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang , yaitu orang-orang yang apabnila menerima takaran dari orang lain<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka minta dipenuhi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan apabila mereka menakar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau menimbang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk orang lain<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka mengurangi.”<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Di era reformasi ini kita dituntut untuk memperhatikan buruh sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengusaha<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus berusaha seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan memenuhi semua kebutuhan primernya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>termasuk kebutuhan agamis, sosial, moral dst.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Islam melarang kita untuk mengeksploitasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebodohan buruh untuk kepentingan pribadi, kelompok dan politik. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><span dir="LTR" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-64214733060535797332011-06-14T14:56:00.000+07:002011-06-14T14:56:32.399+07:00Kata-Kata Motivasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQzl4NaLRWIKtCmA5XT-3MfwHd2nWvizZVqutJweU2eIeV9ljAJ1N4ogjPdirxQN27d4gfi5vPtNkf7x0VdrOox_qbAyOHmjgygoaLtIQJbCFWTIyRCro4B27oUwWFgO2co11NFDCRplfm/s1600/motivasi_1.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQzl4NaLRWIKtCmA5XT-3MfwHd2nWvizZVqutJweU2eIeV9ljAJ1N4ogjPdirxQN27d4gfi5vPtNkf7x0VdrOox_qbAyOHmjgygoaLtIQJbCFWTIyRCro4B27oUwWFgO2co11NFDCRplfm/s200/motivasi_1.gif" width="163" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anda punya kata-kata mutiara yang bagus? Silahkan membaca banyak sekali kata-kata motivasi islami di bawah ini, yang terpenting dari kata ini adalah bagaimana kita bisa mengambil suatu pelajaran hidup. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kita kesempatan dan ridhonya agar kita dapat menacapai apa yang kita cita-citakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anda juga bisa berbagi kata-kata mutiara ini di </span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;"><a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=58860043264" target="_blank"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">FaceBook</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala<br />
gerak dan tindakan di masa datang.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Uang + Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan Umat Islam. Kejarlah keduanya.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Anda anut.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik?</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-73999474967786400762011-06-11T08:31:00.000+07:002011-06-11T08:31:05.194+07:00Berinterakasi dengan Al Qur'an<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDYoLoBwI4l0jCZIyBFf8VNmVeZQmPAKF6YDKo6fIvML6oW1nHIZlLI6kHPfv2XI3DkMiZyERipiW_QEYEJ7O3JFH4Q333BRxaLlgcz7v5N2aRc1r8mCnbOas_ut2aiy-yS7axTOaXA1X1/s1600/al-quran2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDYoLoBwI4l0jCZIyBFf8VNmVeZQmPAKF6YDKo6fIvML6oW1nHIZlLI6kHPfv2XI3DkMiZyERipiW_QEYEJ7O3JFH4Q333BRxaLlgcz7v5N2aRc1r8mCnbOas_ut2aiy-yS7axTOaXA1X1/s200/al-quran2.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Al- Qur’an yang merupakan mu’jizat rasul Muhammad, petunjuk jalan umat manusia, pengobat jiwa dan pengobat bagi sakit-sakit yang lain, penenang dan penenteram jiwa, diperuntukkan bagi kita semua sebagai bekal perjalanan dan lentera dalam mengarungi gelombang hidup yang kita hadapi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">”Sebaik – baik orang adalah yang mempelajari Al- Qur’an dan mengajarkannya.”“Pada hari Kiamat nanti, Allah akan memberikan penghargaan kepada setiap bapak dan ibu di hadapan seluruh manusia sejagat, berupa mahkota kemuliaan yang sinarnya lebih terang dari sinar matahari. Sampai-sampai setiap bapak dan ibu terheran-heran, mengapa kami harus mendapat penghargaan sebesar ini, padahal kami bukanlah orang yang berprestasi? Namun Allah akan menjawab,”Ini karena kedua anakmu telah berinteraksi dengan Al-Qur`an dengan baik.” Banyak sekali ayat – ayat Al-Qur’an yang menjelaskan dan mengandung jaminan dan janji janji, serta keutamaan yang akan diperoleh bagi para pecinta Al –Qur’an.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Kisah seorang anak berusia 5 tahun, Husein Toba Toba’i, dan gelar yang ia peroleh di usianya yang baru menginjak 7 tahun. Namun terlepas dari itu semua, beliau yang senantiasa berinteraksi dengan AL-Qur’an, seorang hafidz, berbicara dengan bahasa Al- Qur’an, dan berperilaku Qur’ani. Hal itu merupakan salah satu pemacu bagi para generasi muda muslim untuk menajamkan kemuslimannya, dengan tidak hanya menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai hiasan rak buku, hal yang hanya ramai dilombakan tanpa ada esensi yang nyata. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Semuanya itu tidak lepas dari peran orang tua yang senantiasa dekat dengan Sang Pencipta yang menurunkan wahyu dengan untaian kata yang maha indah, didahului dengan kesungguhan ibu bapaknya yang telah menerapkannya dalam kehidupannya terdahulu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Dari sana banyak sekali keutamaan yang akan kita peroleh dengan senantiasa berinteraksi dengan Al Qur’an. Kemauan yang kuat dari dalam diri merupakan faktor yang sangat menunjang dan menentukan bagi kelancaran dan keberjalanan Tholabul Qur’an kita. Namun alang lebih efektif jika dalam suatu sistem yang di dalamnya terdapat suatu semangat gerak bersama untuk menuju satu yang sama, saling megingatkan, dan menyemangati, karena dalam berinteraksi dengan Al Qur’an ada kalanya sifat-sifat yang dikatakan manusiawi itu muncul seperti malas, bosan, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Keutamaan AL Qur’an di akhirat dan di dunia sudah sangat banyak diterangkan, akankah kita menyia – nyiakan kesempatan yang ada di dunia ini dengan tidak menyambut kemuliaan tersebut?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-62558864926939358232011-06-09T09:10:00.000+07:002011-06-09T09:10:56.803+07:00Analisis Filsafat dan Pendidikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwN0uhH5xQeLG6F_qi64KDVJF6qURV6LT9BIGFMZj69lBS2d9Ir0vww-xiSFdnsS3prBdT8Rv7aHAW7EEuk3RHcbyrS-mq8BOFUVFtF4zpFRSy-u9Ag1OHoSpYY-TRjwPV5z-eNmjmyAVN/s1600/education.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwN0uhH5xQeLG6F_qi64KDVJF6qURV6LT9BIGFMZj69lBS2d9Ir0vww-xiSFdnsS3prBdT8Rv7aHAW7EEuk3RHcbyrS-mq8BOFUVFtF4zpFRSy-u9Ag1OHoSpYY-TRjwPV5z-eNmjmyAVN/s200/education.gif" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i>Analisis Filsafat dalam Masalah Pendidikan<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh <b>Lodge</b>, yaitu bahwa: <i>“life is education, and education is life”</i>, akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya yang sepit, pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang serba terkontrol.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaanya, dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara keseluruhannya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah pendidikan yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi banyak pula pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan mendalam, sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya. Bahkan pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawabdengan menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan pemikiran yang mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antara lain:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah potensikereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang berasal dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi hereditas yang tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak berkembang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia itu semata-mata unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak di akhirat yang kekal</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Masalah-masalah tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut, analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif, berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membeyangkan dan menggambarkan.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><i>Hasil Analisis Filsafat dalam Masalah Pendidikan<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pengaruh pendidikan dalam kehidupan manusia itu sangat penting karena pendidikan itu sangat bermanfaat bagi kita semua.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Apalagi pada zaman sekarang ini, pendidikan itu semakin canggih dan modern. Dengan adanya pendidikan di sekolah sehingga kita dapat mempelajarinya dengan baik dan berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia sehingga kita menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab atas tugas hidup kita sebagai manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-62123114313340413022011-06-08T10:05:00.001+07:002011-06-08T10:09:36.217+07:00Bahasa Indonesia dalam Komunikasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEWMii2GyLwHxs2YPVhpbfYMHkqS6TWGiJEZYd1D2f5xHoWYmoQ2Yce3V5sqWo5gXnMA7tJ8lbiYsn0b8KTMFGuSOd7qvXEM2mGvSwe8O5rmJgNuDhuMk3wnr6Ck1U26lN9rRXAFyT12ZT/s1600/communication.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEWMii2GyLwHxs2YPVhpbfYMHkqS6TWGiJEZYd1D2f5xHoWYmoQ2Yce3V5sqWo5gXnMA7tJ8lbiYsn0b8KTMFGuSOd7qvXEM2mGvSwe8O5rmJgNuDhuMk3wnr6Ck1U26lN9rRXAFyT12ZT/s200/communication.gif" width="200" /></a></div>Dapat kita rasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komuniksi, tentunya semua orang akan menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh total bila tanpa bahasa. Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Komunikasi melalui bahasa ini juga memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan bunyi ujaran yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Akibatnya dalam masyarakat apabila tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi maka akan banyak terjadi persepsi dan akan mengakibatkan perselisihan, permusuhan dan perpecahan. Selain itu fungsi dari bahasa itu sendiri selain untuk alat komunikasi yakni sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, sebagai alat integrasi dan adaptasi dengan lingkungan sosial, dan sebagai alat mengadakan kontrol sosial. Satu hal yang perlu diingat bahwa manusia tidak bisa melangsungkan hidupnya dengan sendiri, karena manusia adalah mahkluk sosial. Yang Saling membutuhkan bantuan dan pertolongan dari manusia lain agar dapat melengsungkan hidupnya dengan baik.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Negara kita <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> banyak sekali memiliki pulau, ras, kebudayaan dan yang paling penting adalah kaya akan bahasa. Hal inilah yang menjadikan bangsa kita menjadi beragam, dan memiliki aturan atau adat tertentu yang telah ditentukan. Perselisihan sangat mungkin terjadi apabila kurang adanya kesadaran tentang rasa persatuan dan rasa kekeluargaan. Ini semua menjadi tantangan bagi bagsa kita, bagaimana upaya yang dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> pendahulu kita terutama pahlawan yang memerdekakan bangsa kita telah berfikir panjang tentang hal itu. Karena telah disadari oleh mereka memiliki bangsa yang luas dan beragam dari segala sisi akan sulit sekali mempersatukannya. Maka timbulah gagasan baru tentang bahasa persatuan untuk menyatukan bangsa ini, pada tanggal 28 Oktober para pemuda menyatakan sumpahnya yang salah satu isinya menyatakan bahwa menjunjung tinggi<b> </b>bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ini merupakan terobosan yang perlu kita junjujng tinggi, karena dengan adanya bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi maka akan memperkecil kemungkinan adanya perpecahan antara penduduk di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berlainan kebudayaan dan bahasa tentunya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sebagai pemuda harapan bangsa kita dituntut untuk saling menjaga apa yang telah diamanatkan oleh para pendahulu kita,<b> </b>yakni menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang nantinya akan menjadi guru<b>, </b>sangat dituntut agar dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian apa yang ingin dan telah disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik. Selain itu, untuk menjadi penengah antara kebudayaan yang beragam dari bangsa kita, maka sangat penting sekali kita menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Besar manfaatnya apabila menerapkan hal tersebut, karena selain untuk menghindari perpecahan dapat juga dapat menimbulkan rasa saling menghargai antara kebudayaan yang lain dan bahkan ingin mengetahui secara dalam tentang sejarah kebudayaan tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kemahiran berbahasa bertujuan untuk memperlancar komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Dengan hal tersebut memungkinkan terpeliharanya tatanan sosial, adat-istiadat, kebiasaan melalui pengkhususan dari fungsi komunikasi. Jadi yang perlu diingat dari kemahiran berbahasa adalah pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat dan untuk kebaikan umat manusia itu sendiri.</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-33118108107470631992011-06-07T10:34:00.000+07:002011-06-07T10:34:01.276+07:00Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0a3Aqa0nZyqskg_Ue3Y0_-Dk19qsezKJ8YXX1wUd4ydc7-KlcPM8S0VQJdG7YcmRPzXC63AXmrt4MGOCYRHLVfwXcAdMR7L2O1MtH850ZL6SINx8DnlhV2QAyVP0IWpKxP8weNncqR7TS/s1600/wudhu2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0a3Aqa0nZyqskg_Ue3Y0_-Dk19qsezKJ8YXX1wUd4ydc7-KlcPM8S0VQJdG7YcmRPzXC63AXmrt4MGOCYRHLVfwXcAdMR7L2O1MtH850ZL6SINx8DnlhV2QAyVP0IWpKxP8weNncqR7TS/s200/wudhu2.jpg" width="158" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Ilmu kontemporer menetapkan setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu' secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu' maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span> </span>yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya ... dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak ... dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Oleh karena itu, disyari'atkan untuk melakukan istinsyaaq (menghirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya (tetap dengan hidung) setiap kali wudhu. Adapun berkumur-kumur<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span> </span>itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel gigi. Dan sudah terbukti secara ilmiah bahwa 90% orang yang mengalami kerusakan gigi jika saja mereka mau perhatian terhadap kebersihan mulutnya ketika dahulu rusak gigi-gigi mereka, dan adanya pembusukan yang terjadi disebabkan oleh makanan dan air liur dan bercampur dalam perut dan menuju ke darah. Dan dari darah itulah kemudian menyebar ke seluruh organ dan kemudian menyebabkan berbagai penyakit.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Dan sungguh, berkumur-kumur akan menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah dan menjadi cerah. Dan uji-coba ini belum pernah dikemukakan oleh para dosen olah raga kecuali sedikit. Hal ini karena mereka hanya memperhatikan kepada organ-organ tubuh yang besar. Dan membasuh wajah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberikan manfaat untuk menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri, apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Dan juga, sudah terbukti secara ilmiah tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Sebab manusia apabila lama beraktivitas tanpa membasuh anggota badanya, maka kulit akan mengalami berbagai peradangan yang menyerang permukaan kulit, seperti kudis. Dan kudis ini menyerang ujung jari-jari yang sebagian besar tidak dalam keadaan bersih, sehingga masuklah berbagai mikroba ke dalam kulit.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Oleh karena itu, bertumpuk-tumpuknya peradangan sangat mengundang mikroba untuk berkembang-biak dan menyebar. Maka, wudhu' telah mendahului Ilmu Pektrologi modern dan para pakar yang menggunakan karantina sebagai media untuk mengetahui berbagai mikroba dan jamur-jamur yang menyerang kulit orang-orang yang tidak suka dengan kebersihan, dimana kebersihan ini semakna dengan wudhu dan mandi dan dengan uji-coba dan penelitian.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">Penelitian dan uji coba ini memberikan manfaat yang lain:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Bahwa kedua tangan banyak membawa mikroba yang terkadang berpindah ke mulut atau hidung apabila tidak dibasuh. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum melakukan wudhu'. <span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Dan sudah terbukti juga bahwa peredaran darah pada organ tangan bagian atas dan lengan bawah serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya karena jauhnya dari pusat peredaran darah, jantung. Maka apabila kita membasuhnya diserta menggosoknya, maka akan menguatkan peredaran darah pada organ-organ tersebut sehingga membantu kita menambah tenaga dan vitalitas. Dan dari itu semua, maka terketahuilah mukjizat disyari'atkannya wudhu' di dalam Islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan, "Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)". Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya, "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu'- adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">Sungguh, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ...</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-66604551006692856142011-06-06T16:32:00.000+07:002011-06-06T16:32:59.501+07:00Kiat Mengasah PD (Percaya Diri)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGSYXxzEJCnTPGSccXPQmeFkuFNQFWfkJ_kV9G1_TtOcMgoQUWgb1l9rFsfQLCbYF_NoaH8a0aGdSPVyFB__FH-F9vQBjIKiLnSnBik1OZFTMPXuJJJl4ompO_H_BfjYOHcoSJH2Gi9Faa/s1600/percaya-diri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGSYXxzEJCnTPGSccXPQmeFkuFNQFWfkJ_kV9G1_TtOcMgoQUWgb1l9rFsfQLCbYF_NoaH8a0aGdSPVyFB__FH-F9vQBjIKiLnSnBik1OZFTMPXuJJJl4ompO_H_BfjYOHcoSJH2Gi9Faa/s200/percaya-diri.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">1. Memiliki Kapasitas Ilmiyah<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Miliki kapasitas ilmiyah dengan banyak mencari informasi (pengetahuan) lewat belajar. Gelar formal akademis perlu, tapi ia bukan segalanya. Meski tidak memiliki gelar berderat, proses tarbiyah (=pendidikan) yang kita lakukan selama bertahun-tahun telah membuat diri kita memiliki kapasitas ilmu dan fikrah yang mulia yang dapat kita berikan pada orang lain. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="color: black;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: black;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">2. Kenali dan Fokus pada Potensi Positif <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Menurut Kinkin Annida, tumbuhkan PD melalui proses dan upaya yang berkesinambungan, dimulai dengan mengenali diri, fokus pada kelebihan dan mengembangkan potensi positif tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Kata dia, untuk optimal mengembangkan potensi diri, seseorang perlu fokus pada kekuatan dan kelebihannya, jangan pada kelemahan atau kekurangan dirinya. “Dia harus berani dan percaya bahwa dia bisa mengembangkan kebaikan dan sisi positifnya sehingga lebih berani untuk tampil. Keberanian itu yang memimpakan keberhasilan dalam melakukan sesuatu. Jika dia berhasil, itu akan menjadi aset untuk menambah kepercayaan dirinya.” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">3. Memanfaatkan Momen <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Menurut Wibowo, untuk melatih PD, muslimah harus pandai memanfaatkan setiap momen yang ada, misalnya saat penceramah berhalangan hadir, ia siap menggantikan. Yakinlah, kata dia, bahwa orang yang paling baik itu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">4. Bangun Karakter Pemimpin <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Kata Wibowo, bangunlah karakter pemimpin dan diri kita, ingga tidak sepenuhnya tergantung pada faktor eksternal. “Kalau kita hidup karena faktor eksternal, hidup kita itu tertindas. Kita berperilaku seperti apa kata lingkungan.” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Artinya kita dituntut berperilaku sesuai dengan prinsip, nilai dan keyakinan diri, bukan kata orang lain, tapi tetap dengan kesadaran atau ilmu. Bukankah kita dituntut untuk belajar dan bergaul dengan orang pintar. “Kalau enggak punya ilmu repot. Iqro’ itu sebenarnya menggali ilmu supaya ada perubahan. Amal dilakukan dengan ilmu dan keikhlasan. Misalnya, Nabi Nuh yang dituduh gila karena membuat kapal, padahal tidak ada hujan. Ia tetap melanjutkan pekerjaannya karena ia memiliki informasi.” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">5. Memaksa Diri dan Konsisten <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Paksakan diri untuk mengalahkan rasa takut dan gamang saat mengawali sebuah kegiatan dengan sikap GO (lakukan saja). Ingat, tindakanlah yang akan menyembuhkan rasa takut dan gamang! Untuk itu, kata Wibowo, seseorang harus mujahadah linafsihi (bersungguh-sungguh) dalam setiap urusannya, termasuk berdakwah. Setelah langkah pertama terlewati, bangun terus rasa percaya diri dengan sikap konsisten (bertahan dan tidak mundur) dengan perilaku tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">6. Pelatihan Organisasi <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Sebagai salah satu upaya, kita bisa saja mengikuti pelatihan pengembangan diri untuk melatih keterampilan bicara di depan umum, misalnya. Khusus untuk melatih keterampilan berdakwah secara lisan, saat ini cukup banyak lembaga dakwah yang menyelenggarakan pelatihan mubalighoh dalam waktu relatif singkat. Terlibat dalam organisasi juga merupakan satu upaya yang cukup baik untuk mengasah PD. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: black;">7. Lakukan Teknik PD <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Praktikkan tindakan kecil, misalnya: berusaha duduk pada barisan depan, melakukan kontak mata saat berbicara, berjalanlah lebih cekatan, berusaha bicara terus terang, berwajah cerah dan memperbanyak senyum dalam aktivitas keseharian kita. Jika hal-hal kecil di atas terbiasa kita lakukan dengan ikhlas dan pada tempatnya, Insya Allah, ini akan menyumbang rasa PD yang lebih besar dalam diri kita saat harus tampil menjadi pelopor dan penggerak dakwah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><br style="mso-special-character: line-break;" /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" /> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-24529503247646637512011-06-04T21:57:00.000+07:002011-06-04T21:57:14.131+07:00Perubahan, Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Jqp5q5Xay8WzSsfsr6NHrcPbXcJNrSW1JJzoNVvNWSvQdYZd77nXA9GYtLxQR9g-Pfb3yog336raZj-eeBlLREkFcmxWhwOGxv2TXv3IPC0yb0pj4cQA7YDxg0HPBtraN5oBFYjKcjG2/s1600/bahasa-indonesia1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Jqp5q5Xay8WzSsfsr6NHrcPbXcJNrSW1JJzoNVvNWSvQdYZd77nXA9GYtLxQR9g-Pfb3yog336raZj-eeBlLREkFcmxWhwOGxv2TXv3IPC0yb0pj4cQA7YDxg0HPBtraN5oBFYjKcjG2/s200/bahasa-indonesia1.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Perubahan Bahasa<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Perubahan bahasa lazim diartikan sebagai adanya perubahan kaidah, entah kaidahnya itu direvisi, kaidahnya menghilang, atau munculnya kaidah baru dan semuanya itu dapat terjadi pada semua tataran linguistik: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, maupun leksikon. Pada bahasa-bahasa yang sudah mempunyai sejarah panjang tentu perubahan-perubahan itu sudah terjadi berangsur dan bertahap. Di sini karena tujuan kita bukan untuk membicarakan perubahan itu secara terperinci, melainkann hanya untuk menunjukan adanya bukti perubahan, maka hanya akan dibicararakan adanya perubahan itu dalam satu tingkat saja, tanpa memperhatikan kapan perubahan itu terjadi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i>Perubahan Fonologi</i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perubahan fonologis dalam bahasa Inggris ada juga yang berupa penambahan fonem. Bahasa inggris kuno<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pertengahan tidak mengenal fonem /z/. lalu ketika terserap kata-kata seperti <i>azure, measure, rouge</i> dari bahasa prancis, maka fonem /z/ tersebut ditambahkan dalam khazanah fonem bahasa inggris. Perubahan bunyi dalam sistem fonologi bahasa indonesiapun dapat kita lihat. Sebelum berlakunya EYD, fonem /f/, /x/, dan /s/ belum dimasukan dalam khazanah fonem bahasa <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>; tetapi kini ketiga fonem itu telah menjadi bagian khazanah bahasa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Bahasa Indonesia lama hanya mengenal empat pola silabel, yaitu V, VK, KV, dan KVK; tetapi kini pola KKV, KKVK, KVKK telah pula menjadi pola silabel dalam bahasa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><!--[endif]--><b><i>Perubahan Morfologi<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Perubahan bahasa dapat juga terjadi dalam bidang morfologin yakni dalam proses pembentukan kata. Umpamanya, dalam bahasa Indonesia ada proses penasalan dalam proses pembentukan kata dengan prifeks <i>me</i>-<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>da pe-. Kaidahnya adalah: (1) apabila kedua prifeks itu diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /I/, /r/, /w/, dan /y/ tidak terjadi penasalan; (2) kalau diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /b/ dan /p/ diberi nasal /na/; (3) kalau diimbuhkan pada kata yanmg dimulai denga konsonan /d/ dan /t/ diberi nasal /n/; (4) kalai diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /s/ diberi nasal /ny/; dan bila diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /g/, /k/, /h/, dan semua vocal diberi nasal /ng/.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><!--[endif]--><b><i>Perubahan Sintaksis<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Perubahan kaidah sintaksis dalam bahasa Indonesia juga dapat kita saksikan. Umpamanya, menurut kaidah sintaksis yangberlaku sebuah kalimat aktif transitif harus selalu mempunyai objek; atau dengan rumusan lain, setiap kata kerja aktif transitif harus selalu diikuti oleh objek. Tetapi dewasa ini kalimat aktif transitif banyak yang tidak dilengkapi objek, seperti:<b><i><o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Reporter anda <i>melaporkan </i>dari tempat kejadian.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Pertunjukan itu sangat <i>mengecewakan</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sekretaris itu sedang <i>mengetik</i> di ruangannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Dia mulai <i>menulis</i> sejak duduk di bangku SMP.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kakek sudah <i>makan</i>, tetapi belum <i>minum</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><!--[endif]--><b><i>Perubahan Kosakata<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><i><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></i></b>Perubahan bahasa yang paling mudah terlihat adalah pada bidang kosakata. Perubahan kosakata dapat berarti bertambahnya kosakatanya baru, hilangnya kosakata lama, dan berubahnya makna kata. Bahasa inggris yang diperkirakan memiliki lebih dari 60.000 kosakata adalah “berkat” penambahan kata-kata baru dari berbagai sumber bahasa lain, yang telah berlangsung sejak belasan abad yang lalu. Sedangkan bahasa Indonesia yang kabarnya dalam <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i> memiliki sekitar 65.000 kosakata (dalam kamus poerwadarminta hanya terdapat 23.000 kosakata) adalah juga berkat tambahan berbagai sumber, termasuk bahasa-bahasa asing dan bahasa-bahasa nusantara.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><!--[endif]--><b><i>Perubahan Semantik<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Perubahan semantik yang umumnya adalah berupa perubahan pada makna butir-butir leksikal yang mungkin berubah total, meluas, atau juga menyempit. Perubahan yang bersifat total, maksudnya, kalau pada waktu dulu kata itu, mialnya, bermakna ‘A’, maka kini atau kemudian menjadi bermakna ‘B’.<b><i><o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-tab-count: 3;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-tab-count: 3;"></span> Perubahan makna yang sifatnya meluas <i>(broadening),</i> maksudnya dulu kata tersebut hanya memiliki satu makna, tetapi kini memiliki lebih dari satu makna. Dalam bahasa inggris kata <i>holiday</i> asalnya hanya bermakna ‘hari sucu (yang berkenaan dengan agama)’, tetapi kini bertambah dengan makna ‘hari libur’,.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"></span> Perubahan makna yang menyempit, artinya kalau pada umumya kata itu memiliki makna yang luas, tetapi kini menjadi lebih sempit maknanya. Umpamanya, kata <i>sarjana</i> dalam bahasa Indonesia pada mulanya bermakna ‘orang cerdik pandai’, tetapi kini hanya bermakna ‘orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi’.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Pergeseran Bahasa<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pergeseran bahasa (language shift) menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur kain. Kalau seorang atau sekelompokorang penutur pindah ke tempat lain yang menggunakan bahasa lain, dan bercampur dengan mereka, maka akan terjadilah pergeseran bahasa ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Pemertahanan Bahasa<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dari pembicaraan di atas dapat disaksikan bahwa penggunaan B1 oleh sejumlah penutur dari suatu masyarakat yang bilingual atau multilingual cenderung menurun akibat adanya B2 yang mempunyai fungsi yang lbih superior. Dalam kasus yang dilaporkan Danie (1987) kita lihat menurunnya pemakaian beberapa bahasa daerah di Minahasa Timur adalah karena pengaruh penggunaan bahasa melayu manado yang mempunyai prestise yang lebih tinggi dan penggunaan bahasa Indonesia yang jangkauan pemakaiannya bersifat nasional. Namun, adakalanya penggunaan B1 yang jumlah penutur-penuturnya tidak banyak dapat bertahan terhadap pengaruh penggunaan B2 yang lebih dominant.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-90865777214704730722011-06-03T13:43:00.001+07:002011-06-03T13:43:34.314+07:00Awal Mula Musik Campursari<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuu2GPYWoca32oae_HyHx3beVt0MBGNmZ0v21eqi5YE8v_cGDJTJKUx3VfORzDbPtHusto1dCUwsrK9kKB3tk_MidvNXhgE7eEEzxj3lctHilbokMmrC0AfPjV1NCIrSIO79peGjkha-ot/s1600/campursari.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuu2GPYWoca32oae_HyHx3beVt0MBGNmZ0v21eqi5YE8v_cGDJTJKUx3VfORzDbPtHusto1dCUwsrK9kKB3tk_MidvNXhgE7eEEzxj3lctHilbokMmrC0AfPjV1NCIrSIO79peGjkha-ot/s200/campursari.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Musik Campursari yang ngetrend di tengah pecinta musik di Jawa khususnya dan di Indonesia umumnya sebenarnya bukan jenis musik baru muncul dan merebak di akhir tahun 1990-an. Pada pertengahan tahun 1960-an sampai tahun 1970-an Campurasri sudah ada di tanah jawa. Campursari pada tahun-tahun itu, yang melakukan siaran di RRI Semarang dengan vokalisnya almarhum S. Dharmanto mendendangkan lagu-lagu langgam Jawa. Apa yang dilakukan oleh S.Dharmanto itu adalah menunjukan bahwa campursari pernah dikenal oleh masyarakat Jawa.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Dalam kaitan gamelan dan lagu Jawa, di tahun-tahun 1930-an, di kalangan gerejani mencoba menggabungkan lagu gereja dengan gamelan. Bahkan hingga sekarang perpaduan antara gamelan dan lagu gereja dan syair-syair Jawa masih bisa di jumpai.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pertanyaan yang muncul adalah: Apakah perpaduan antara gamelan dan lagu gereja adalah bentuk dari Campursari?</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pada kasus ini, perpaduan yang terjadi bukan saling mengisi, tetapi gamelan mengiringi lagu-lagu gerejani yang menggunakan syair Jawa, tetapi nada intonasinya adalah barat. Jadi perpaduan antaran Jawa (timur) dan barat melalui gamelan dan lagu gerejani lebih sebagai upaya untuk mendekatkan kultur barat pada kultrur Jawa, sehingga tidak ada kaitan sama sekali dengan munculnya fenomena Campursari.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Mungkin bisa benar jika dikatakan bahwa Manthous adalah "awal" dari berkembangnya musik Campursari. Tetapi kalau Manthous adalah pencetus Campursari, tentu tidak, sebab dia juga mengakui almarhum S. Dharmanto. Apapun klaim yang diambil terhadap fenomena Campursari, yang lebih penting untuk dimengerti adalah, musik Campursari merebak di banyak tempat, sehingga menyebut musik Campursari tidak hanya Manthous, tetapi ada banyak yang bisa di tunjuk, Manthous adalah salah satu diantaranya. Kalaupun Manthous paling terkenal adalah perkara lain.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Yang menarik dari kehadiran Campursari Manthous adalah dia berawal dari "nakal". Artinya, Manthous mencoba "mengotak-atik" gamelan yang telah dikenal pakemnya untuk kemudian digabung dengan jenis musik elektrik yang latar belakangnya berbeda dengan gamelan. Dari "kenakalan" itulah muncul jenis musik yang sekarang dikenal dengan nama Campursari.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Tapi apakah hanya karena Manthous nakal sehingga "lahir" Campursari? Tentu saja tidak. Sebab Manthous telah malang melintang di dunia musik, termasuk menjadi player dari pub ke pub. Dari sejumlah pengamalam yang dia geluti dan kreativitas (atau kenakalan) apa yang sekarang dikenal dengan nama Campursari bergulir ke tengah publik.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Keberhasilan Manthous memang di dukung oleh hal-hal lain di luar kreativitas Manthous. Dukungan yang terpenting adalah industri rekaman, dan kemudian diteruskan melalui media. Artinya, Campursari bergulir begitu amat cepat ke tengah masyarakat dan diterima oleh mereka karena disebabkan banyak faktor, selain kehadirannya fenomenal serta didukung industri rekaman, ada ruang kosong yang menyebabkan tidak tumbuhnya jenis musik Keroncong dan kejenuhan terhadap musik pop. Dalam ruang kosong inilah, Campursari melalui Manthous mengisi dan ternyata publik menerimanya, maka bergulirlah bermacam musik Campursari yang bukan hanya Manthous.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><b><span style="color: black;">Apakah "Jawa" Bisa Ditemukan Dalam Campursari?</span></b><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Apa yang terpenting dari Campursari yang dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah laras. Berpijak dari laras inilah perpaduan antara gamelan (pentatonis) musik elektrik semacam keybord (diatonis) bisa bertemu sehingga ngenake rasa.(Mengenakan rasa). Dari dua kata kunci inilah apa yang sekarang dikenal dengan nama Campursari menapaki hidupnya. Ketika orang melihat musik Campursari yang mengabaikan dua unsur dalam kultur Jawa biasanya musik Campursari tersebut hadir secara nekat. Sebab tidak setiap lagu bisa dicampursarikan, ketika group musik Campursari berani menyanyijkan apapun jenis lagu, pastilah Campursari seperti itu bukan jenis Campursari yang berangkat dari kultur Jawa.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Dari soal laras dan rasa itulah antara kedua jenis musik (gamelan dan elektrik) tidak ada yang paling dominan, dalam bahasa jawa dipangku, sebab jika gamelan mendominasi elektrik, apa yang disebut laras menjadi hilang, dan apa yang disebut sebagai ngenake rasa menjadi tak tercapai. Laras dalam bahasa politik kira-kira yang disebut sebagai demokrasi.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Melalui laras inilah kedua kultur yang berbeda (gamelan dan elektrik atau timur dan barat) sungguh-sungguh bertemu. Dia bertemu tidak lantaran di dalam satu ruang yang sama. Dia bertemu karena keduanya memang ingin mempunyai makna. Keduanya ingin bermakna. Dalam bahasa jawa ngenake rasa. Dari Campursari inilah orang bisa melihat, apabila kultur jawa terbuka terhadap kultur lain akan diterima oleh kelompok masyarakat yang lebih luas dan bukan hanya dari kalangan jawa sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"></span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span><span style="color: black;">Di dalam ruang yang amat terbuka ini, di mana lalu lintas informasi amat cepat sekali berpindah, jawa tidak boleh menutup diri, tetapi dia harus masuk dalam lalu lintas informasi yang memang tidak bisa dihindari kehadirannya.</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Campursari bisa lahir? Kenapa tidak yang lain?</span><span style="color: #ff8000;"><o:p></o:p></span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-75618002270729172812011-06-01T16:42:00.000+07:002011-06-01T16:42:05.718+07:00Cinta Palsu, Do’a Tak Terijabah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIDNSzF_gawjyjj6WeC8H7f11f1aVbECd95O_J1l7Q4Hl13SuuaJS8c64GvfwrNvqYmqavoiaZyHxgFA43SLSEtGijWNHF9qE85q2brdL33kk5XgQCuLQpFGOmuGNDMARNA-6DaBGP7LOT/s1600/3899049.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIDNSzF_gawjyjj6WeC8H7f11f1aVbECd95O_J1l7Q4Hl13SuuaJS8c64GvfwrNvqYmqavoiaZyHxgFA43SLSEtGijWNHF9qE85q2brdL33kk5XgQCuLQpFGOmuGNDMARNA-6DaBGP7LOT/s200/3899049.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu: </div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Iman yang kuat</div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Ikhlas dalam beramal </div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. </div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;"><br />
</div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><div style="text-align: justify;">Kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.</div></span>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-74723599736987311082011-05-31T17:51:00.000+07:002011-05-31T17:51:06.108+07:00Aqikah "Kereta Menuju Surga"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJtHqBAFpN5r-FpjOq1kKIaL54VjfVVgE_5znAkpu9kATzl356EScvOj8WYkB2VVbJ_Open_1OsTl4nCWNq91DG7eAWf2Ofq8g-eOhlrmfu4AtkuAJVqvFrackE2B2VlTqqqrgdjsnzpHV/s1600/3572989161_56724fb6e0.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJtHqBAFpN5r-FpjOq1kKIaL54VjfVVgE_5znAkpu9kATzl356EScvOj8WYkB2VVbJ_Open_1OsTl4nCWNq91DG7eAWf2Ofq8g-eOhlrmfu4AtkuAJVqvFrackE2B2VlTqqqrgdjsnzpHV/s200/3572989161_56724fb6e0.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam agama islam dianjurkan untuk melaksanakan aqikah bagi yang mampu. Aqikah yaitu menyembelih kambing yang sudah memenuhi syarat dan cukup umur. Aqikah bisa dilaksanakan pada saat anak masih bayi, dewasa bahkan sudah tua. Pada penulisan seni budaya yang saya ambil saati ini dilaksanakan pada saat anak masih bayi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Aqikah merupakan kewajiban orang tua kepada anaknya. Bila sang anak ber jenis kelamin laki-laki maka kembing yang disembelih 2 ekor kambing, bila perempuan yang disembelih 1 ekor kambing. Ibarat kata kembing yang sudah disembelih itu sebuah kereta yang membawa kita untuk menuju ke surga kelak.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam acara aqikah ini di iringi dengan safaral anam. Sarafal anam itu sendiri yaitu berzikir (menyebut asma-asma Allah). Brup sarafal anam ini du undang oleh tuan rumah yang mengadakan acara aqikah. Dengan menyebut asma-asma Allah bertujuan agar anak yang sedang diaqikahkan menjadi anak yang sholeh-sholehah, menjalankan perintah Allah dan menjauhui larangan Allah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pada penulisan ini akan diuraikan kegiatan aqikah yang disertai sarafal anam, dari persiapan, pelaksanaan dan penutup.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Persiapan Aqikah<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>1. Pemotongan kambing<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Mempersiapkan kambing yang akan dipotong sesuai syarat ketentuan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Menyediakan nampan yang berisi :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Beras </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kelapa 1 buah</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->1 gelas air bedak beras</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sisir</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kaca baying (cermin)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">f)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->2 meter kain putih</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">g)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Minyak wangi, cap wangi duyung</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Pemotongan kambing dilakukan oleh ustad</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Ustad memercikan minyak harum kebadan kambing</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kambing ditutup dengan kain putih</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kepala kambing disisir</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Lalu kepala kambing disiram dengan air 1 gelas yang berisi bedak beras</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Ustad membaca do’a, lalu menyembelih kambing</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Setelah dipotong kambing dimasukan untuk dihidangkan pada para tamu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 260.25pt; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>2. Persiapan Acara Aqikah<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Menyiapkan tempat, yang berisi :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->1 jambang bunga</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kelapa hijau</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->1 gelas air setawar sedingin</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Gunting</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Minyak harum </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">f)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sebuah tempat yang berisi asap</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><st1:place w:st="on">Para</st1:place> tamu undangan dipersilahkan duduk</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Grup sarafal Anam telah berada di atas panggung. Grup ini memakai kain sarung, baju teluk baling/baju muslim dengan warna yang telah disepakati para grupnya, dan memakai kopiah warna hita. Dalam grup sarafal anam ini diwajibkan memakai kain sarung.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>3. Pelaksanaan Acara Aqikah<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Tempat sirih dibawa oleh ketua kerja, diletakan di depan orang yang dituakan seperti kepala desa. Lalu ketua kerja duduk sebagaimana di depan kepala desa dan menyampaikan apa yang ingin dilakukan oleh ketua Sarafal Anam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Grup sarafal anam pun mulai, dengan menyebut asma-asma Allah (ayat-ayat Al Qur’an).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Berhenti sebentar untuk meminum. Minuman yang dihidangkan berupa air asam. Air asam inti bertujuan agar suara grup sarafal anam bagus.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Setelah acara minum selesai, persiapan anak dipakaikan baju. Baju yang dikenakan yaitu baju adat bengkulu. Begitu pula dengan kedua orang tuanya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Grup Sarafal Anam berdiri menyambut kedatangan sang anak, sembari mendendangkan lagu-lagu (ayat-ayat Al Qur’an).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sang anak menuju pada orang yang dituakan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Lalu orang yang dianggap dituakan itu mencukur rambut sang anak.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sang anak dibawa berkeliling pada grup Sarafal Anam, dan memotong rambut satu persatu. Pada saat berkeliling, sambil memercikan air setawar sedingin, membagikan bunga jambar dan bunga rampai kepada peserta.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>4. Penutupan Acara Aqikah<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Sang anak dibawa masuk ke dalam</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Lalu ketua meminta izin mengambil tempat sirih, tempat sirih itu diambil dan akan digantikan oleh hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Hidangan dikeluarkan, yang disusun oleh para jenang-jenang (para penghidang makanan).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Lalu berdo’a</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Ketua jenang memberikan penghormatan kepada kepala desa/orang yang dituakan untuk mempersilahkan menyantap hidangan yang telah disiapkan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 39.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Ketua kerja meminta izin merokok pada kepala desa/orang yang dituakan.</div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Angsana New"; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-language: TH; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Berakhirlah rangkaian acara.</span>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-60131548251942602432011-05-29T14:09:00.003+07:002011-05-31T17:55:11.510+07:00Sumber dan Proses Kesalahan Berbahasa<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>1. SUMBER KESALAHAN BERBAHASA<o:p></o:p></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilUePMZEYCa2-lPCA0IUg-erdlO9SgYOPCSQIRDpL9VykLiyrLABcmAQcE9f_3BgWbyvytsD6WScYoO-ngtpmE8fwDUUM2SwQt2LXPufQkBww_qEz3kwM8gj6vBiToqQpih-9o9sQWC7Qo/s1600/letstalk_graphic1.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilUePMZEYCa2-lPCA0IUg-erdlO9SgYOPCSQIRDpL9VykLiyrLABcmAQcE9f_3BgWbyvytsD6WScYoO-ngtpmE8fwDUUM2SwQt2LXPufQkBww_qEz3kwM8gj6vBiToqQpih-9o9sQWC7Qo/s200/letstalk_graphic1.png" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Gambaran kasar tentang sumber kesalahan berbahasa itu benar-benar merupakan faktor yang signifikan bagi guru untuk memahami sistem pembelajaran bahasa siswa. Artinya, dengan mengetahui gejala-gejala yang muncul dalam bentuk kesalahan berbahasa, anda dapat menyimpulkan bagaimana sebnarnya anak-anak iu belajar bahasa (Dulay, dkk., 1982). Misalnya anda mengetahui bahwa kata-kata yang mengandung makna leksikal akan dikuasai lebih dulu oleh anak dari pada kata-kata yang mempunyai makna gramatikal. Kata dari pada, karena, dengan, bahwa, maka, oleh dan sebagainya merupakan kata-kata yang mengandung makna gramatikal. Kata-kata semacam itu mengandung makna leksikal. Apa makna leksikal itu? Maknanya tidak ada. Anda ambil saja kata dari pada. Apa maknanya? Kata iu hanya mempunyai makna dalam konteks gramatikal. Maknanya dalam konteks gramatikal ialah untuk menyatakan perbandingan. Kata-kata semacam itu baru memperoleh maknnya dalam proses tata bahasa. Kata-kata semacam itu disebut deiksis, yakni kata yang rujukannya berubah-ubah dengan pembicara dan konteksnya (Purwo, 1985), ternyata juga sulit dikuasai anak.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Berdasarkan gambaran kasar tentang sumber kesalahan berbahasa itu dapat dilihat bahwa sumber kesalahan berbahasa meliputi (1) transfer interlingual dan (2) transfer intralingual (cf. Brown, 1080).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><i>a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i></b><b><i>Transfer Interlingual<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Tahap awal pembelajaran bahasa lazimnya ditandai oleh transfer interlingual, yakin pemindahan unsur-unsur bahasa pertama atau bahasa ibu ke dalam bahasa kedua atau bahasa yang sedang dipelajari siswa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><i>b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i></b><b><i>Transfer Intralingual<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Sumber kesalahan berbahasa dapat dilacak dari sistem kedua yang dipelajari siswa. Berdasarkan hasil penelitian, tampak bahwa sumber kesalahn ini merupakan kesalahan terbesar. Bahasa pertama atau bahasa ibu yang sering ditunduh sebagai sumber kesalahan terbesar berbahasa kedua itu ternyata hanya menjadi faktor penyebab yang kecil saja, yakni kira-kira 13 persen, sedangkan selebihnya adalah sumber dari sistem bahasa kedua itu sendiri (Dulay, 1982).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi karena transfer intralingual itu diantaranya sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penghilangan morfem-morfem gramatikal</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;"> Termasuk ke dalam morfem gramatikal yang sering di hilangkan ialah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">(1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penghilangan awalan <i>me-</i> dan <i>ber-</i> dalam bentuk-bentuk bahasa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Penghilangan akhiran <i>-<st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on">kan</st1:state></st1:place>.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">(3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penghilangan partikel.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penandaan ganda atau penggunaan unsure secara berlebihan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;"> Termasuk ke dalam bentuk ini di antaranya ialah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">(1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penggunaan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> bahasa tautology, yakni penggunaan kata yang sama atau kata yang mirip maknanya secara bersamaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">(2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penggunaan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> bahasa pleonasme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 18.0pt list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">(3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Penggunaan kata dari dan <i>dari pada</i> untuk menyatakan kepunyaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Kesalahan menyusun bentuk dalam sebuah kontruksi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2. PROSES KESALAHAN BERBAHASA<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Proses kesalahan berbahasa berbeda dengan sumber kesalahan berbahasa. Sumber kesalahan berbahasa akan melacakdari mana asal-usul kesalahan berbahasa itu; faktor apa yang menyebabkan atau yang mencari sumber terjadinya kesalahan berbahasa. Tetapi, proses kesalahan berbahasa akan lebih menekankan bagaimana runtutan perubahan peristiwa dalam kesalahan berbahasa itu dan bukan pada sumber ksalahan. Dalam pembicaraan tentang topik sumber kesalahan berbahasa, transfer bahasa digunakan sebagai sarana untuk mengetahui sumbr kesalahan berbahasa. Sumber kesalahan berbahasa itu ialah bahasa pertama pembelajar maupun bahasa kedua yang sedang di pelajarinya. Transfer bahasa dalam proses kesalahan berbahasa akan berbicara tentang proses terjadinya kesalahan, khususnya yang ditransfer dari bahasa pertama pembelajar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo6; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b>a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></b><b>Transfer Bahasa</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Kesalahan berbahasa dapat disebabkan oleh proses transfer bahasa, yakni adanya kecendrungan pembelajar memindahkan unsur bunyi, bentuk, arti, dan bahkan budaya bahasa yang telah dikuasainya ke dalam bahasa sasaran atau bahasa yang sedang dipelajarinya. Transfer itu dapat besifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Bersifat positif apabila unsur yang ditransfer itu memang sama. Artinya kaidah-kaidah bahasa pertama yang ditansfer itu sama dengan kaidah bahasa kedua. Dalam hal semacam itu, akan terjadi fasilitasi atau kemudahan dalam berbahasa. Tetapi, transfer dapat juga bersifat negative, yakni apabila unsu bahasa pertama yang ditransfer itu berbeda dengan kaidah sasaran atau bahasa yang sedang dipelajari siswa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>b) Transfer Proses Pelatihan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Pelatihan yang diberikan oleh guru atau buku ajar dapat menyebabkan terjadinya kesalahan. Proses kesalahan dapat berupa pengaruh pelatihan yang kurang baik yang diberikan oleh guru ataupun buku ajar. Dalam kelas, misalnya guru memberikan penjelasan atau pelatihanyang keliru atau kurang jelas bagi siswannya. Penubian (drill) tak berkonteks baik, yang tak bermakna banyak mendorong kearah kesalahan itu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;"><b>c) Strategi Belajar Bahasa Kedua<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Tataran belajar yang paling tinggi menurut Gagne (1965) ialah pemecahan masalah. Tataran tertinggi itu mengplikasikan kognitif yang aktif atas butir-butir konsep, prinsip, dan masalah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Dalam belajar bahasa kita dapat membedakan dua kategori dasar strategi, yakni strategi belajar dan strategi komunikasi. Stretegi belajar adalah metode untuk menyerap dan menyimpan informasi untuk kemudian diingat kembali. Strategi komunikasi adalah metode untuk mencapai komunikasi tentang encoding atau pengungkapan makna dalam sebuah bahasa. Kedua tipe strategi itu berbeda dalam manifestasinya, tetapi jelas ada hubungan yang kuat antara keduanya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">John Dewey (dalam Brown, 1980) menggambarkan bahwa proses pemecahan masalah yang merupakan salah bentuk belajar itu merupakan serangkaian tahapan waktu yang berurutan yang terdiri atas <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place> tahap, yakni:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Tahap keraguan, kebingungan, frustasi kognitif, atau kesadaran akan adanya kesulitan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Upaya untuk mengidentifikasi masalah, termasuk perencanaan tujuan yang kurang khusus, kesenjangan yang harus diisi, tujuan yang harus dicapai, seperti yang ditentukan oleh situasi yang muncul dari masalah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Menghubungkan kesemuanya itu dengan struktur kognitif, mengaktifkan latar ide yang gayut (relevan) dan pemecahan awal masalah yang dicari, yang kemudian direorganisasikan (transformasi) ke dalam proposisi pemecahan masalah atau hipotesis.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pengujian hipotesis dan perumusan kembali masalah jika perlu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Menyatukan pemecahan yang baik ke dalam pemahaman dan menerapkannya ke dalam masalah yang dihadapi dan masalah lain yang mirip atau serupa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Dalam belajar bahasa kedua, pembelajar mempunyai strategi tertentu. Bahkan dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa pembelajar mempunyai urutan dalam pemerolehan bahasa (Krashen, 1981).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">Brow (1980) mengatakan bahwa strategi belajar bahasa itu pada hakikatnya terdiri atas transfer, interferensi, generalisasi (perampatan0, dan simplikasi (penyederhanaan).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Transfer tampaknya dapat juga ditinjau dari berbagai sudut. Ia dapat merupakan sumber, proses kesalahan, dan dapat pula merupakan strategi belajar. Seperti sudah dijelaskan pada awal kegiatan belajar ini strategi belajar bahasa tidak lain adalah metode untuk menyerap dan menyimpan butir tertentu yang kemudian akan diingat kembali.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Transfer dan inteferensi<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Transfer merupakan istilah umum menggambarkan peristiwa terbawanya pengetahuan sebelumnya daam peristiwa besar. Transfer positif terjadi apabila pengetahuan awal seseorang itu cocok dengan hal yang baru yang akan dipelajarinya. Yakni apabila pengetahuan ,awal itu dapat digunakan secara benar untuk materi yang dipelajari sekarang. Transfer negative terjadi apabila pengetahuan awal pembelajar itu mengganggu tugas belajar selanjutnya. Artinya, pengetahuan awal itu kurang cocok apabila diterapkan dalam situasi yang baru. Yang terakhir itu dapat disebut sebagai interferensi. Interferensi itu sering menimbulkan kesulitan dalam belajar. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>General dan Simplifikasi<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Generalisasi merupakan strategi rumit yang dianggap penting dalam upaya belajar. Menggenarilasikan artinya atau menurunkan kaidah, hukum, aturan, simplan, dari observasi tertentu. Prinsip generalisasi dapat dijelaskan oleh konsep belajar bermakna. Sesungguhnya belajar bermakna itu adalah generalisasi. Butir-butir dikelompokan untuk <i>retensi</i> yang bermakna. Belajar yang dilakukan manusia banyak yang merupakan generalisasi.belajar konsep pada masa awal masa kanak-kanak pada hakikatnya merupakan proses generalisasi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Simplikasi merupakan istilah yang sering digunakan dalam pembicaraan pemerolehan bahasa kedua. Dalam hal tertentu, semua cara belajar manusia itu merupakan simplikasi, proses untuk menyederhanakan. Artinya, mereduksikan peristiwa-peristiwa ke dalam denominator umum, mereduksinya sebagai beberapa bagian atau cirri yang ditentukan. Belajar bermakna adalah simplikasi, sebuah proses menyimpan butir sehingga beberapa ciri dalam urutan yang lebih tinggi diarahkan ke beberapa ciri yang lebih rendah. Simplikasi itu bersinonim dengan generalisasi. Tetapi, simplikasi dapat dapat dikontraskan dengan kompleksifikasi, yakni tindakan menemukan butir-butir dari keseluruhan atau bahkan bagian-bagian yang tidak cocok untuk keseluruhan. Komplekasifikasi diperlukan untuk mencegah kecendrungan terjadinya simplikasi yang berlebihan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>d. Strategi Komunikasi<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Proses kesalahan berbahasa yang lain ialah strategi komunikasi yang digunakan pembelajar untuk berkomunikasi dengan orang lain. Strategi komunikasi merupakan upaya sistematis untuk mengekspresikan makna dalam bahasa sasaran di mana pembicara harus bergabung dengan bentuk bahasa dan fungsinya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jenis strategi komunikasi itu di antaranya adalah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Penghilangan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Penghilangan merupakan strategi yang digunakan oleh pembelajar ketika pembelajar mengalami kesulitan menemukan bentuk bahasa yang tepat untuk berkomunikasi. Strategi penghilangan menimbulkan kesalahan penghilangn pada berbagai tataran, yakni penghilangan bunyi, penghilangan bentuk, penghilangan fungsi kalimat, dan penghilangan kata.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Pola hafalan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> pola-pola awal yang kadang-kadang dihafalkan begitu saja oleh pembelajar. Pola-pola semacam itu digunakan untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Misalnya pembelajar menghafalkan pola-pola untuk berkomunikasi ketika berkenalan, ketika ada di kelas, ketika bertemu dengan orang asing, ketika berbelanja ke toko, dan sebagainya. Untuk keperluan semacam itu telah disediakan pola-pola tertentu yang dianggap santun, yang dianggap benar, yang dianggap <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">baku</st1:city></st1:place>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Kepribadian<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Kepribadian seseorang atau <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> kognitif dapat menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa. Seseorang yang mempunyai <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> yang refleksi atau konservatif mungkin menghasilkan tuturan yang penuh keraguaan. Dari tuturannya yang ragu-ragu dapat saja kesalahan muncul. Kesalahan itu mungkin berupa kesalahan menerapkan kaidah-kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasainya.pribadi yang demikian itu dapat juga menghasilkan kesalahan yang disebabkan oleh formalitas yang berlebihan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(4)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Pertimbangan dari ahli atau sumber<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Strategi komunikasi yang lain adalah minta pertimbangan langsung kepada orang yang berwewenang, misalnya ahli, penutur asli, atau bahkan kamus bahasa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>(5)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Alih kode<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Strategi komunikasi yang lain dapat saja pembelajar itu langsung alih kode, artinya bahasa ketika sedang berbicara dalam bahasa tertentu.</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-8474508080092167602011-05-07T19:57:00.001+07:002011-05-31T18:06:59.137+07:00Membaca Interpretatif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0BCtmhJP8wB-86ZsELn140VqeirbnB-nBCbBPEILST6BU0ip_bS7irzA90xa9sHgZ2ogZqKWt-yGxNi_QNRLV9nRfyC8nDOcSh2Uab2a4GLuOxFu9JSGwz7QdbEpUlkgMzY2yNxLcjy-I/s1600/reading.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0BCtmhJP8wB-86ZsELn140VqeirbnB-nBCbBPEILST6BU0ip_bS7irzA90xa9sHgZ2ogZqKWt-yGxNi_QNRLV9nRfyC8nDOcSh2Uab2a4GLuOxFu9JSGwz7QdbEpUlkgMzY2yNxLcjy-I/s200/reading.jpg" width="199" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Membaca interpretatif bertujuan agar para siswa mampu menginterpretasi atau menafsirkan maksud pengarang, apakah karangan itu fakta atau fiksi, sifat-sifat tokoh, reaksi emosional, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> bahasa dan bahasa kiasan, serta dampak-dampak cerita tersebut terhadap pembaca.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>A. Maksud Pengarang <o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Seorang pengarang menulis sesuatu utuk dibaca orang lain. Pengarang sebenarnya mempunyai maksud tertentu dengan karya itu, oleh sebab itu perlu kita ketahui terlebih dahulu ragam-ragan tulisan.</div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Secara garis besarnya karya tulis dapat berupa:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l9 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Narasi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l9 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Deskrepsi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l9 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Persuasi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l9 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Eksposisi(tarigan)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1. Tulisan Bernada Akrab</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan ini bersifat pribadi yaitu suatu bentuk tulisan yang memnberikan sesuatu yang paling menyenangkan dalam perjalanan diri penulis. Peranan yang paling penting dari tulisan pribadi adalah nilai yang terkandung didalamnya. Penulis akan lebih sadar akan kehidupan itu sebab pikiran-pikiran mengenai kehidupan telah dilestarikan kedalam kata-kata.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan pribadi dapat berbentik buku harian(diary) catatan harian (journal), cerita tak resmi, suray, dan puisi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan pribadi ditandai oleh:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l13 level1 lfo2; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Bahasa yang alamiah, wajar, biasa, sederhana.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l13 level1 lfo2; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Ujaran yang normal, lincah, kalimat yang biasa dipakai sehari-hari.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Karena bebas dari sifat keresmian, maka tulisan pribadi harus:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l10 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Hidup, bersemangat</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l10 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Lincah, cermelang</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l10 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Menarik, memikat, mempesona</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l10 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Menyegarkan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">tulisan pribadi dapat berbentuk:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Buku harian, catatan harian</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Cerita otobiografi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Lelucon otobiografi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Esai pribadi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">2. Tulisan Bernada Penerangan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan bernada penerangan bersifat informatif dan membuahkan tulisan yang bersifat deskriptif, bersifat memerikan. Memerikan berarti melukiskan, memaparkan adanya, tanpa menambahi mengurangi keadaan sebenarnya. Karya ini bertujuan mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan,memahami dengan sebaik-baiknya obyek,adegan, pribadi, atau suasana hati yang dialami penulis. Deskrepsi atau pemerian bermaksud menjelaskan, menerangkan ,minat pembaca.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dilihat dari bentuknya maka karya tulis pemerian dapat dibagi atas:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">pemerian factual</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">pemerian pribadi</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">3. Tulisan Bernada Penjelasan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan yangbernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan berbeda dari tulisan yang bernada penerangan,karena tujuannya tidak hanya menceritakan, memeriakan,ataupun meyakinkan tetapi justru menjelaskan sesuatu pada pembaca.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">4. Tulisan Bernada Mendebat </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pengarang menggunakan nada debat atau argumentasi maka hasilnya karya tulis persuasive. Persuasive bertujuan meyakinkan pembaca. Untuk mencapai tujuan itu dituntut beberapa kualitas:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Tulisan persuasif harus jelas dan tertib.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Tulisan persuasif harus hidup dan bersemangat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Tulisan persuasif harus beralasan kuat, mempunyai argument-argumen yang logis.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Tulisan persuasif harus bersifat dramatik </li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">5. Tulisan Bernada Mengkritik </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan yang bernada mengkritik bertujuan menilai atau mengevaluasi karya sastra, agar dapat membawa kritik yang baik. Banyak orang berprasangka jelek terhadap karya sastra. Analisis kritia kita maksudkan suatu upaya yang memacu pada pembuatan pertimbangan atau pengambilan keputusan evaluasi yang dilakukan secara matang, teliti, dan tidak berat sebelah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tanpa membaca karya sastra, tidak mungkin membiat analisis kritis yang memuaskn. Kegiatan diskusi sastra secara analisis dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">6. Tulisan Bernada Kewenangan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tulisan bernada kewenangan atau otoritatif menghasilkan karya ilmiah. Tujuan karya ilmiah yanga bernada otoritatif ini ialah mencapai suatu gelar tertentu. Secara garis besar ada tiga jenis karya ilmiah, dengan masing-masing kewenangan tertentu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l13 level2 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Skripsi untuk mencapai sarjana muda</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l13 level2 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Tesis untuk mencapai gelar sarjana</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l13 level2 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Disertasi untuk mencapai gelar doctor</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tahap yang dilalui tulisan ilmiah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 1. Memilih topic </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 2. Membaca pendahuluan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 3. Menentukan bibliografi pendahuluan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 4. Membuat kerangka pendahuluan..</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 5. Membuat catatan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 6. Menyusun kerangka akhir</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 7. Menyusun naskah pertama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 8. Mengadakan revisi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 9. Menyusun naskah akhir</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 10. Mengoreksi cetakan percobaan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> 11. mencetak karya tersebut (Adelstein dan Prival,1976;521; klammer; 1978;83)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>B. Fakta atau fiksi<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Membaca interpretatif adalah mengenal perbedaan antara fakta dan fiksi. Pasda tahap pertma, konsep-konsep fantasi dan realitas diperkenalkan dan dijelasakan dengan ilustrasi, kontras serta membedakan kedua tipe sastra tersebut. Pada tahap kedua, para siswa diajarkan perbedaan anatara fiksi dan non-fiksi dan diterangkan cara-cara menggunakan sumber-sumber ekste4rnal untuk menentukan realitas orang, tempat dan peristiea-peristiwa dalam cerita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam penulisan cerita fiksi perlu diperhatikan prinsip-prinsip teknis sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Permulaan dan eksposisi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pemerian dan latar</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Suasana</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pilihan dan saran</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Saat penting</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">f)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Klimaks</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">g)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Konflik</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">h)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Komplikasi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">i)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pola atau model</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">j)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Kesudahan, kesimpulan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">k)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Tokoh dan aksi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">l)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pusat minat</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">m)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pusat tokoh</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">n)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pusat narasi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">o)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Jarak skala</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 99.0pt; mso-list: l10 level2 lfo3; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;">p)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Langkah (Brooks and Wareen ; 1959 :644-8)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">khusus bagi fiksi cerita pendek, maka unsur-unsur berikut ini harus dimiliki :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Tema</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Plot, perangkap atau konflik dramatic</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Pelukisan watak</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Ketegangan dan pembayangan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Kesegaran dan suasana</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">f)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Sudut pandang (point of view)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">g)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Focus terbatas dan kesatuan (lubis, 1960 : 14).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>C. Sifat-sifat tokoh</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Membaca interpretatif adalah keterampilan menafsirkan sifat-sifat, cirri-ciri tokoh atau character traits. Kata cirri, sifat atau trait disini mengandung pengertian yang mengacu kepada jenis-jenis karakteristik luar yang kongkrit yang mencerminkan kebiasaan, tingkah laku sehari-hari yang bersifat refleksi, tidak menunjukan kecendrungan yang mengandung motifasi tertentu. Cirri-ciri seorang tokoh berdasar tindakan atau tingkah lakunya itu mungkin saja dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimilikinya. Berupaya mengenali sifat-sifat tokoh, menemukan peristiwa atau kejadian yang dapat menunjang pendapat mereka danmembuat ramalan-ramalan mengenai tingkah laku tokoh-tokoh tertentu berdasarkan pengetahuanmereka mengenai sifat-sifat para tokoh tersebut (Otto & Chester, 1976 : 159).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Bobot hakkat kemanusian diekspresikan sebagai :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Kebutuhan-kebutuhan akan hubungan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Transendens (berpisah dari orang lain dan benda)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Identitas (mengenali atau mengetahui)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Kerangka acuan (mempunyai cara yang stabil)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Berdasarkan klasifikasi ciri-cirinya, maka setiap pribadi mempunyai orientasi tertentu diantaranya sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l14 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Orientasi reseptif (menerima apa saja)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l14 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Orientasi eksploitatif ( Orientasi yang bersifat memeras, mengisap)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l14 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Orientasi penimbunan (orientasi yang bersifat menumpik, menimbun)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l14 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Orientasi perdagangan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l14 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Orientasi produktif</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>D. Reaksi Emosional<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kegiatan membaca interpretative adalah melatih keterampilan menafsirkan reaksi emosional Sesutu karya tulis. Disini dipusatkan pada dua aspek reaksi emosional, yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo10; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Reaksi omosional sang pembaca pada anbea tipe karya sastra </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo10; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Reaksi-reaksi omosional terhadap para tokoh di dalam karya sastra.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Mengenal reaksi-reaksi emosional para tokoh dalam cerita-cerita yang mereka baca serta menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara reaksi-reaksi para tokoh fiktif itu dengan reaksi-reaksi mereka sendiri. Emosi mempengaruhi kita dalam kehidupan, baik dalam penyesuaian diri secara perorangan maupun secra kelompok. Mengenai hal ini ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat menambah kesenangan terhadap pengalaman sehari-hari</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi mempersiapkan tibuh kita untuk peran tertentu</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motoris</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat bertindak sebagai suatu bentuk komunikasi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat mengganggu kegiatan-kegiatan mental</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">f)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat bertindak sebagai sumber-sumber penilaian osial dan penilaian diri sendiri</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">g)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat mewarnai pandangan dan harapan anak-anak terhadap hidup ini</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">h)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi mempengaruhi interaksi social</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">i)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi meninggalkan dampaknya pada ekspresi wajah air muka dan mimic</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">j)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat memengaruhi iklim psikologis</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">k)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Responsi-responsi emosional kalau berlangsung berulang-ulang dapat berkembang menjadi kebiasaan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">Ciri-ciri khas emosi-emosi tersebut atara lain :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi biasanya kuat, hebat berapi-api</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi sering-sering kelihatan muncul</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi biasanya bersifat sementara atau tidak kekal</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Response-responsi mencerminkan kepribadian</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi sering berganti kekuatan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo12; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">f)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Emosi dapat ditemukan dengan gejala-gejala tingkah laku</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><b>E. Gaya</b></st1:place><b> Bahasa<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Keterasmpilan dan kemampuan menafsirkan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> bahasa dan bahasa kias merupakan butir kelima dari kegiatan membaca interpretatif. Bahasa diperluas dengan cara memper6kenalkan makna-makna konotatif dan denotative eufenisme da pola-pola bahasa sehari-hari. Melalui penganalisisan karya tulis orang lain dan karya kreatif mereka sendiri. Maka para siswa belajar memahami serta memanfaatkan bahasa imajinatif dengan lebih baik.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Bahasa adalah suatu sarana interaksi social, fungsi utamanya adalah kominikasi, korelasi psikologis sesuatu bahasa adalah kompetesi atau kemampuan komunikasi, kemampuan melaksanakan interaksi social dengan bantuan bahasa. (Dik, 1979 : 5).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Aspek retoris lainya dari peranan penulisan cerita adalah penggunaan bahasa untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasuif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antar sesama tokoh. Kemampuan penulis mempergunakan bahasa secara cermat dan tepat guna akan dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus-terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, objektif atau emosional.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kegunaan lain dari bahasa adalah untuk menandai tema seseorang tokoh. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> peulis dapat memanfaatkanbahasa untuk menghasilkan efek misik yang serupa itu dengan cara menyuruh seseorang tokoh agak sering mengulangi suatu frase yang ingin diperkenalkan. Keterampilan sang pengarang memanfaatkan bahasa untuk menciptakan nada dan suasana yang tepat guna, dapat memukau para pembaca. Berbagai <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> bahasa dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan sang pengarang, antara lain :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>aliterasi (pengulangan bunyi-bunyi yang sama)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>antanaklasis (pengulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>antitesis (perbandingan dua buah kata yang berantonom, berlawanan makna)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>kiasmus (pengulangan serta infersi hubungan antara dua kata dalam kalimat)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>oksimoron (pembentukan suatu hubungan sintaksis antara dua buah antonm)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">f)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>paralipsis (suatu rumusan yang dipergunakan untuk mengumumkan bahwa seseorang tidak mengatakan yang tidak dikatakanya dalam kalimat itu sendiri)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">g)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Paronomasia (penjajaran kata-kata yang bersamaan bunyi tetapi berbeda makna)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">h)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Silepsis (penggunan sebuah kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan berpartisipasi dalam lebih dari satu kontruksi sintaksis)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">i)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Zeugma (koordinasi keterbatasan dua kata yanf mempunyai makna yang berbeda)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>F. Dampak Cerita<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b> </b>Kegiatan membaca interpretatif menyangkut masalah dampak cerita cerita, suatu keterampilan meramalkan aneka dampak yang mungkin dihasilkan oleh sesuatu cerita. Keterampilan utama yang dituntut disini adalah keterampilan meramalan dalam pelbagai tahap yang terdapat dalam cerita apa yang terjadi berikutnya dan membimbing anak-anak untuk menyadari bahwa dalam setiap situasi tertentu mungkin saja terkandung sejumlah dampak yang masuk akal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Biasanya setiap cerita dapat dibagi atas <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place> bagian, yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo14; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Situasi (pengarang mulai melikiskan suatu keadaan atau situasi)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo14; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Generating circumstances (peristiwa yang bersangkutpaut, yang berkait-kaitan mulai bergerak)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo14; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Rising action (keadaan mulai memuncak)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo14; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Climax (peristiwa-peristiwa mulai memuncak)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo14; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Denoument (pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwa)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Pengartian setiap jenis tersebut adalah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur gerak</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Dalam bahasa inggis alur gerak ini disebut the action plot. Alur disusun disekitar suatu masalah dan pemecahannya. Alur ini terutama sekali sering pada sastra popular, sastra <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">massa</st1:place></st1:city>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur pedih </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Disebut the pathetic plot dalam bahasa inggris.Serangkaian musibah menimpa seorang pelaku utama yag cantik atau ganteng tetapi lemah. Cerita ini berakhir dengan kesedihan, kepedihan dan menimbulkan rasa kasihan dari para pembaca. Alur seperti ini umumnya terdapat pada novel-novel naturalis abad 19.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur tragis atau <i>the tragic plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Sang pelaku utama, yang masih anteng dalam beberapa hal bertanggungjawab terhadap kemalangan yang menimpa dirinya sendiri, tetapi dia tidak mengetahui hal ini sejak semula. Karenanya, para pembaca mengalami kataris, rasa terharu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>4)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur penghukuman atau <i>the punitive plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Dalam alur ini sang pelaku utama tidak dapat menarik rasa simpati para pembaca, walaupun dia sebenarnya mengagumkan dalam bebrapa hal. Cerita berakhir dengan kegagalan sang pelaku utama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur sinis</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Seorang tokoh utama, tokoh ini yang jahat memperoleh kekayaan pada akhir cerita, yang justru sepantasnya medapat hukuman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur sentimental</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Seorang tokoh utama yang sering kali lemah mengalami serentetan kemalangan, tetapi justru memperoleh kemenangan atau kejayaan pada akhir cerita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>7)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur kekaguman atau <i>the admiration plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Tokoh utama yang kuat, gagah dan bertanggungjawab atas tindakan-tidakannya, mengalami serangkaian mara bahaya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>8)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur kedewasaan atau <i>the maturing plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Tokoh utama yang memang ganteng dan menarik justru tidak berpegalaman dan bersifat kekanak-kanakan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>9)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur perbaikan atau <i>the reform plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Tokoh utama sendiri bertanggung jawab penuh atas kemalangan-kemalangan yang mengganggu keriernya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">10)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur pengujian atau <i>the testing plot</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Tokoh itama ini sendiri meninggaalkan serta mengingkari cita-citanya sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">11)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Alur pendidikan atau <i>the education plot</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Dalam alur ini terdapat perbaikan atau peningkatan tokoh utama. Alur ini agak mirip dengan alur kedewasaan, tetapi dalam hal ini perubahan batiniah tidak mempengaruhi prilaku sang tokoh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>12)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur penyingkapan rahasia atau <i>revelation plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Pada mulanya tokoh utama tidak mengetahui kondisinya sendiri. Lama kelamaan dalam proses jalannya cerita, sang tokoh dapat menyingkapi rahasia pribadinya sendiri. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>13)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur perasaan saying atau <i>the effective plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Sikap dan keyakinan tokoh utama berubah, tetapi falsafah hidupnya tidak berubah</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo15; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>14)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i>Alur kekecewaan atau <i>disillusionment plot<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Sang tokoh kehilangan idamanya dan jatuh ke dalam jurang keputusasaannya. Pada akhir cerita, pembaca hanya sebentar saja bersimpati kepadanya, selanjutnya diliputi kekecewaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-39972994919048577012011-04-26T11:15:00.001+07:002011-05-31T18:07:45.878+07:00Di Balik Kesuksesan Valentino Rossi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVbvWTP4BpRrFv_F4BQA_rQQ0fOI5lcXVrA4IxQwIK4Njp91-TnhPX69lnMrCIUAiwDqJDvIZYgKgS-4eNeBwSPdqz9Tc5bXAsUxBZdO3cVK4RM-WVGx2TphBIVW-HSJOWSRxEPByPyF8i/s1600/valentino-rossi-wallpaper-9.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVbvWTP4BpRrFv_F4BQA_rQQ0fOI5lcXVrA4IxQwIK4Njp91-TnhPX69lnMrCIUAiwDqJDvIZYgKgS-4eNeBwSPdqz9Tc5bXAsUxBZdO3cVK4RM-WVGx2TphBIVW-HSJOWSRxEPByPyF8i/s200/valentino-rossi-wallpaper-9.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span style="color: black; line-height: 115%;">Jika di Formula One kita mengenal Michael Schumacher sebagai sang legenda, maka di lomba balap motor pun ada jawaranya. Grand Prix Moto GP mencatat Valentino Rossi sebagai seorang master di balap motor ini. Pria kelahiran Urbino, Italia, 16 Februari 1979 ini berhasil menorehkan tinta emas di dunia balap motor dengan membukukan tujuh gelar juara dunia, sekali di kelas 125 cc, sekali di kelas 250 cc, dan lima kali di kelas puncak 500 cc dan MotoGP.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="tab-stops: 49.5pt; text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"> <br />
<span class="apple-style-span">Bakat pria berusia 29 tahun ini sudah terlihat sejak kecil. Ketika anak-anak seusia asyik dengan mainannya, Rossi sudah bermain dengan motor balap sungguhan. Mental juaranya sudah terasah sejak usia dini. Di usia sepuluh tahun, bahkan Rossi sudah menjuarai kejuaraan gokart regional dengan mengalahkan lawan-lawannya yang berusia jauh di atasnya.</span><span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"></span></div><br />
<span class="apple-style-span">Pada usia baru menginjak 14 tahun, Rossi juga sudah menjadi juara balap nasional Italia di kelas 125 cc. Kemudian, pada tahun 1998 Rossi naik kelas di kategori 250 cc. Pada tahun pertama ia langsung menjadi</span><span class="apple-converted-space"> </span><em>runner-up</em><span class="apple-style-span">. Perkembangan pesat hasil latihan kerasnya kemudian segera mengantarkan Rossi naik ke kelas internasional. Ia pun menjajal MotoGP kelas 125 cc. Tak perlu menunggu lama, setahun berikut ia sudah naik podium sebagai juara dunia kelas 125 cc.</span><span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span">Perkembangan karier Rossi melaju sangat pesat. Tahun 2000, penyuka tantangan ini menjajal kelas utama 500 cc. Prestasinya langsung menghebohkan publik dengan juara dunia kelas 500 cc di tahun kedua. Selama tiga tahun berturut-turut Rossi mempertahankan gelarnya di kelas utama bersama Honda.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span">Menurut Rossi kunci kemenangannya adalah ketenangan dan menjadi pemikir. "Di balap 500 cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,"ucapnya. Dengan ketenangan itulah, berkali-kali ia sering memperlihatkan aksi "akrobatik" saat hendak terjatuh atau saat menyalip lawan di tikungan.</span><span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span">Pada akhir musin 2003, Rossi memutuskan untuk meninggalkan tim Honda dan bergabung dengan tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalapnya Wayne Rainey. Awalnya, ia disangsikan bisa meneruskan kejayaannya saat masih di tim lama karena memang performa Yamaha dianggap masih sekelas di bawah Honda.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span">Tapi, bukan Rossi namanya jika tak mampu menaklukkan tantangan. Ia membuktikanb bahwa mesin hanyalah alat, dan oranglah-yakni dirinya sebagai pembalap-yang menentukan menang dan kalah. Dan, ia pun membuktikan semua omongannya. Tim Yamaha mampu diangkatnya ke pentas juara sehingga ia dijuluki</span><span class="apple-converted-space"> </span><em>The Doctor.</em><span class="apple-converted-space"> </span><span class="apple-style-span">Bersama tim Yamaha, Rossi berhasil membuktikan dirinya tetap menjadi yang terdepan dengan menjadi juara dunia tahun 2004 dan 2005.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<span class="apple-style-span">Rossi merupakan sosok yang menyukai tantangan. Kepindahannya ke Yamaha memberikan tantangan tersendiri baginya. Motivasi untuk mengatasi tantangan membuat Rossi selalu berjaya di setiap kelas dan tim yang digelutinya. Ia merupakan sosok yang dinamis yang tak pernah berhenti dan merasa puas dengan pencapaiannya. Tantangan apapun yang ada di depannya pasti akan dikejarnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 115%;"><br />
<em><span style="font-style: normal;">Menyukai tantangan dan tidak patah semangat adalah kunci keberhasilan dari seorang Valentino Rossi. Ia mampu membuktikan dirinya sebagai yang terdepan di arena balap MotoGP. Tekad dan pemikiran yang matang membuat namanya semakin berkibar di dunia internasional. Kisah perjalanan Valentino Rossi yang layak diacungi jempol dan diteladani. Luar biasa!</span></em></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></i></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-84126487031702472942011-04-20T18:05:00.001+07:002011-05-31T18:08:42.272+07:00Kado Bagi Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHjDS3k8RdOMTPuxdSZno-MUiGCmM_PgaGSOhT5itWoIBSinhqMJ8SoX3NWAQBUBugMt6ibrVYwi-9IxCuXnZYvnAm_KlqbnurzU5mxMI2eQdjYAsvfgC5SSDkFaNjBky6oqS5fBZHzlO7/s1600/kado2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHjDS3k8RdOMTPuxdSZno-MUiGCmM_PgaGSOhT5itWoIBSinhqMJ8SoX3NWAQBUBugMt6ibrVYwi-9IxCuXnZYvnAm_KlqbnurzU5mxMI2eQdjYAsvfgC5SSDkFaNjBky6oqS5fBZHzlO7/s200/kado2.jpg" width="188" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Wanita dalam tinta sejarah tidak akan pernah kering disebut dalam pembentukan sebuah peradapan dunia. Dari jaman dahulu kala hingga detik sekarang wanita menjadi buah pembicaraan yang laris manis, dari jaman Hawa sampai jaman Mega, wanita menjadi soroton utama yang melegendaris. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Flash back, kembali membuka memori kita pada sejarah lama. Wanita dulu terkenal dengan kelemah-lembutan dan keibuannya, bersifat pemalu, terkungkung adat tidak memiliki sebuah ‘kebebasan’ karena terpasung oleh sebuah tradisi ‘pingitan’ yang menyebabkan wanita terbelakang dalam pemikiran. Wanita terperosok dalam ‘penjara’ yang dibuat oleh para pendahulunya, kekolotan dan keluguan menjadi ikoniknya. Ya begitulah kurang lebih gambaran wanita jaman lama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Coba kita komparasikan dengan wanita sekarang. Atas nama emansipasi, banyak wanita yang rela meninggalkan tugas utamanya sebagai ibu peradapan demi sebuah karier. Memang tak ada yang melarang wanita berkarier, tapi perlu diperhatikan konsep norma yang ada. Wanita sekarang banyak yang menanggalkan atribut ‘malunya’. Sudah bukan barang langka lagi, kian hari emansipasi kian mirip dengan liberalisasi dan feminisasi. Banyak wanita yang terjebak pada pemikiran modern dan liberal, wanita sejajar dengan pria dalam apapun. Pemikiran barat (westernisasi) menjadi parameter keberhasilan wanita sekarang. Fenomena itu dapat kita temukan setiap saat dimanapun dan kapanpun. Di televisi banyak sekali kita temukan wanita sebagai obyek komersil yang menguntungkan para ‘pecundang materi’, bisa kita lihat salah satunya adalah Inul Daratista dengan goyangan erotisnya memberikan sebuah ‘hiburan baru’ bagi masyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dampak yang terjadi, banyak anak kecil yang menirukan aksi ngebornya tanpa mempedulikan adanya rasa ewuh dan kesopansantunan. Rasa malu sudah tercerabut dari nurani. Eksploitasi menjadi kepentingan disana, tanpa disadari secara tidak langsung oleh pelakunya. Modernisasi, apologinya. Itu baru sebagian kecil sebuah deskripsi wanita sekarang. Wanita kini telah maju ke belakang. Artinya secara outlook maju, tetapi pemikiran mengalami sebuah penurunan kemajuan. ‘Kemajuan’ yang terjadi dianggap sebagai bentuk emansipasi atau modernisasi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya begitulah kondisi <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Kembali pada sejarah lama, kita tengok perjalanan Kartini. Kartini dalam kumpulan suratnya : Door Duisternis Tot Licht, yang diartikan Habis Gelap Terbitlah Terang oleh Armin Pane, dapat dijadikan salah satu tumpuan dalam mencermati sebuah pertarungan ideology yang terjadi saat ini. Setiap manusia memiliki derajat yang sama dan berhak mendapat perlakuan sama, Kartini mengenal prinsip tersebut melalui semboyan Revolusi Perancis Liberty, Egalite dan Fraternite (kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan), yang pada dasarnya itu adalah prinsip Islam. Waktu itu terjadi adanya diskriminasi perlakuan karena adanya diskriminasi keningratan, semakin tinggi keningratan seseorang maka semakin tinggi pula rasa hormat manusia lain kepadanya. Hal yang terjadi saat sekarangpun tidak jauh beda, status sosial masih menjadi pertimbangan yang sulit dihapuskan dalam memperlakukan orang lain. Kartini dalam sebuah suratnya (18 Agustus 1899) kepada Stella mengatakan bahwa “Bagi saya hanya ada dua macam keningratan : keningratan pikiran (fikroh) dan keningratan budi (akhlaq). Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sudah orang yang beramal sholeh, orang yang bergelar Graaf atau Baron?…..” </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pesan moral yang terkandung sangat dalam dari petikan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> tersebut. <st1:city w:st="on">Ada</st1:city> beberapa hal yang bisa diambil dari petikan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place> tersebut. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pertama, Kartini secara tidak langsung meletakkan dasar agama dalam petikan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> tersebut, artinya agama hendaknya menjadi perhatian utama dalam kehidupan wanita khususnya dan manusia umumnya. Faktor fikroh dan akhlaq yang pada dasarnya bermuara pada agama menjadi penentu utama dalam kehidupan manusia (terkhusus bagi wanita). Dengan pegangan agama yang kuat, wanita akan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai pergolakan hidup, godaan dan fitnah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kedua, maju dan tidaknya sebuah peradaban tidak hanya ditentukan oleh banyaknya aplikasi westernisasi / budaya barat, tetapi substansi maju yang sesungguhnya adalah dari sisi ideologi atau pemikiran. Hal tersebut diperkuat dengan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> Kartini yang ditujukan kepada Ny. Abendanon 27 Oktober, 1902, yang berbunyi : “…. Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna ?. Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradapan ?”. Artinya bahwa budaya barat bukanlah menjadi parameter keberhasilan dalam membentuk sebuah peradapan baru yang bermutu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ketiga, wanita dalam kehidupannya dituntut untuk lebih jeli dan peka dalam menentukan sebuah pilihan, moral dan religi hendaknya menjadi tumpuannya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Keempat, wanita harus mampu memainkan peran dan tugas utamanya sebagai wanita ‘yang sesungguhnya’. Hendaknya wanita berorientasi dan berpikir jauh ke masa depan, sehingga generasi-generasi yang terlahir dari rahimnya menjadi manusia unggulan yang mampu membentuk sebuah peradapan baru yang berkualitas. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kelima, untuk memiliki pemikiran yang berperadapan tinggi dibutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang sebagaimana proses yang telah dialami oleh wanita pejuang kita ; Kartini. Kita ingat kembali pesan moral yang disampaikan dalam <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> Kartini tentang perjuangan. “Hidup ini patut kita hayati! Bagaimana kita mau menang kalau kita tidak berjuang lebih dahulu ?”. Perjuangan tidak akan pernah berhenti untuk mewujudkan sebuah mimpi , cita-cita dan kepentingan yang sejati dan hakiki. Penderitaan akan senantiasa mengiringi sebuah perjuangan, kepada wanita : ‘SELAMAT, MARI KITA TETAP BERJUANG !’. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Keenam, wanita memiliki bargaining position yang tinggi dalam membentuk sebuah peradaban baru. Untuk membentuk manusia beradab, harus dimulai dari seorang ibu selaku pendidik manusia pertama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ketujuh, Kartini yang merupakan salah satu representasi dari wanita memiliki keberanian untuk mendobrak adat yang pada dasarnya bertentangan dengan HAM dan Islam. Sebuah pemikiran maju yang diungkapkan oleh wanita produk jaman dulu. Luar biasa. Bagaimana dengan pemikiran wanita sekarang yang mengaku ‘berperadapan maju’ dalam memaknai sebuah modernisasi ?</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-40508112737110223842011-04-05T15:03:00.001+07:002011-05-31T18:09:29.492+07:00Sisi Lain Merenung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip7xEn0RLumELj7L-hrtC5zbKazjWABC_CKTspT_UtwXAcsE5ffZmrMZIJXH7LFs1CnD1qxZC2Ns_t88Q9TzyCVKhOI1v8TwBTIXvwCKtZQUxmCylTOzaFk56Qf0J-FqMWKiA8e1RWCthW/s1600/merenung-jauh.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip7xEn0RLumELj7L-hrtC5zbKazjWABC_CKTspT_UtwXAcsE5ffZmrMZIJXH7LFs1CnD1qxZC2Ns_t88Q9TzyCVKhOI1v8TwBTIXvwCKtZQUxmCylTOzaFk56Qf0J-FqMWKiA8e1RWCthW/s200/merenung-jauh.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Merenung, kelihatannya perbuatan ini sepele. Tetapi lihatlah bagaimana orang-orang besar menjadikan kerja merenung ini sebagai bagian dari hidupnya. Einstein, Steven Hawking adalah diantara mereka – ilmuan dunia – yang tak pernah lepas dari aktivitas merenung atau yang sering kita sebut dalam Islam sebagai tafakur (bisa </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">disebut begitu). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Dalam buku Ideas and Opinions, Einstein berkata: <i>“Kita ini mirip seorang anak yang masuk ke sebuah perpustakaan besar, penuh dengan buku dalam berbagai bahasa. Anak itu tahu bahwa pasti ada seseorang yang pernah menulis buku-buku itu. Secara samar-samar, si anak menduga adanya </i></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i>keteraturan misterius dalam penyusunan buku-buku itu, tetapi ia tak tahu bagaimana”.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><i></i></span></div><i><br />
</i><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Selanjutnya ia mengatakan,<i>”Bagi saya, itulah sikap yang sesungguhnya dari bahkan orang yang paling cerdas sekalipun terhadap Tuhan. Kita melihat alam semesta disusun dengan sangat menakjubkan dan mematuhi hukum-hukum tertentu. Tetapi, kita hanya memahami hukum itu secara samar-samar saja. Pikiran kita yang terbatas tak dapat menangkap kekuatan misterius yang menggerakkan </i></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i>semesta.”</i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i><br />
</i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Inilah hasil kerja merenung dari seorang ilmuan meskipun ia tetap tersesat jalan lantaran tidak beriman tetapi coba bayangkan seandainya kerja merenung ini dimiliki oleh setiap insan beriman, tidakkah itu cukup untuk menambah keimanannya? Mengubah perilaku dan tujuan hidupnya? <br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Rasulullah SAW, manusia yang menduduki urutan teratas dari seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia, juga tak lepas dari aktifitas merenung atau tafakur ini. Bahkan pernah diceritakan rambut Rasul yang mulia beruban ketika menerima ayat tentang perlunya tafakur baik dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring memikirkan penciptaan langit dan bumi. Ayat itu di tutup manis dengan <i>”Rabbana ma kholaqta haada bathilan subhaanaka faqina adzabannar”.</i> <br />
<br />
Merenung adalah kerja cerdas. Karenanya potensi akal kita berdayakan, mencoba menggali hikmah dibalik semua penciptaan. Ayat-ayat kauninyah seolah dihamparkan oleh Allah SWT di depan mata kita, namun sayang hanya manusia-manusia cerdas (mau menggunakan akalnya - ulil albab dalam bahasa Qur’an ) yang bisa mengambil semua pelajaran yang diberikan-Nya. Semuanya ada hikmahnya. Semuanya memiliki tujuan tentang arti cinta-Nya. Lihatlah secara berulang, adakah ketidakseimbangan yang tampak di alam ini? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
"Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (Al Mulk: 3). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<b>Sisi lain merenung</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Seorang pemuda (Muhammad – begitu ia dipanggil) menjelang dua pertiga umurnya harus rela pergi bolak-balik makkah-gua hira demi sebuah kebiasaan mulia, merenung. Tiga tahun bukanlah waktu yang pendek, tetapi demi mengobati jiwanya yang terus berguncang melihat jarak yang jauh antara realitas kehidupan di kota Makkah dengan cita-cita kehidupannya. Ada ketidakpuasan yang membawa jiwanya melangkah ke goa itu, tapi juga ada kegamangan yang menenggelamkannya dalam renungan-renungan panjang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Saya pribadi bertanya pada diri saya sendiri,”Sudahkah saya terlibat dalam renungan-renungan panjang melihat fenomena jauhnya idealita dan realitas kehidupan dikantor tempat saya bekerja?”, ”Sudahkah saya menyumberkan semua kegelisahan itu menjadi kerja-kerja produktif untuk menyelamatkan mereka?” Adakah saya memiliki gejolak maha dahsyat yang menggoncang-goncang batin orang sholeh ketika mendapati </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">kemungkaran tetapi ia sendiri tidak tahu harus melakukan apa?</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">Allah, sesungguhnya tangga kehidupan ini penuh liku-liku, tanamkan dalam jiwaku sebuah perasaan baru, sebuah hasrat baru, sebuah kecenderungan baru, sebuah kegemaran baru; Allah, jadikan aku mencintai khalwat, punya kegemaran menyendiri dan menikmati meditasi-meditasi yang tekun, dalam renungan-renungan panjang yang serius, dalam pemikiran-pemikiran mendalam yang mencerahkan, yang dengannya aku bisa membebaskan sekian banyak orang dari tawanan zaman.</span></div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-16168491913066110352011-04-02T07:33:00.001+07:002011-05-31T18:09:59.621+07:00Jilbab Mencegah Kanker<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuAfWcqnLAkDR4T5BHf0SHcOxTNHLYCzIxZzppjEVM0yfIbs3wwSMrAYxhNh-UySmDYPZ9jVzvjBHVh8DfprFJKH6NjoVg8lQNo912jkPuwUZj7aWanZzFgSaQ8FvauXlx4vMPzbxdKBQE/s1600/hijab11.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuAfWcqnLAkDR4T5BHf0SHcOxTNHLYCzIxZzppjEVM0yfIbs3wwSMrAYxhNh-UySmDYPZ9jVzvjBHVh8DfprFJKH6NjoVg8lQNo912jkPuwUZj7aWanZzFgSaQ8FvauXlx4vMPzbxdKBQE/s200/hijab11.jpg" width="193" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat ini jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu,tetapi sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat.Tidak sedikit jumlah artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya. Beruntunglah anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi anda dari penyakit mematikan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
Seperti dikutip dari situs Departemen Kesehatan,jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh (Indiah dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki,hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil resiko pemakainya terkena kanker tenggorokan dan hidung.Alasannya, jilbab mampu menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi yang sebagian besar menutup wajahnya secara penuh, jarang sekali terserang virus epstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini sangat rendah. <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
"Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas", tulis Saudi Gazette. "Di Arab Saudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki", lanjt Malaker.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
"Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakain yang begitu sederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia", ujar Malaker. Kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis. Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90% masyarakat di negara berkembang. Jika virus tersebut 'terbangun', maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker nasofaring. <br />
<br />
Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga mulut. Gejal awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
Disamping itu, sering disertai pada hidung seperti pilek berkepanjangan, sering mimisan dan nyeri saat menelan. Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang penderita kanker di Indonesia.</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-84875466935451910922011-04-01T07:08:00.000+07:002011-04-01T07:08:51.993+07:00Bukan Sekedar Memberi<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOxm17IQuJtenQyY_ntd9mwKXkTsQM0G_YsymWo57npsvTCPuSvtPvXBv-74WEvQpCksHvNMEkT4nhIiB6dU2TsAJFnNiiar3RoCVnv5TomAMvbJAA7EwiH_M6lGBNAXu5jzW3MfslIkb4/s1600/memberi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOxm17IQuJtenQyY_ntd9mwKXkTsQM0G_YsymWo57npsvTCPuSvtPvXBv-74WEvQpCksHvNMEkT4nhIiB6dU2TsAJFnNiiar3RoCVnv5TomAMvbJAA7EwiH_M6lGBNAXu5jzW3MfslIkb4/s200/memberi.jpg" width="200" /></a>Kita sesungguhnya patut bersyukur jika di tengah semakin tingginya individualisme masyarakat, di tengah gencarnya arus hedonisme dunia, ternyata “memberi” masih berada dalam daftar aktivitas kita sehari-hari. Entah sekedar memberikan salam atau memberikan sebagian harta benda. Akan tetapi, mungkin kita tak pernah mengukur bagaimana derajat pemberian kita. Dengan kata lain, mungkin kita terlupa bahwa ternyata kita seringkali hanya sekedar memberi, memberikan apa yang sudah tidak lagi kita inginkan, memberikan apa yang sudah tak lagi kita butuhkan. Sungguh terpaut jauh dengan kualitas pemberian oleh para sahabat pendahulu Islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;">Dahulu Fatimah r.a rela memberikan kalung yang dimilikinya kepada seorang fakir yang datang kepadanya. Kita tentu juga tidak asing lagi bagaimana QS. Al-Hasyr: 9 melukiskan kemuliaan kaum Anshar yang dengan senang hati memberikan pertolongan terbaik kepada kaum muhajirin. Bercermin pada kehidupan para sahabat, betapa kita melihat untaian kisah indah mereka yang bisa menjadi para pemberi kaliber dunia, yang bukan saja bisa memberi di saat senggang dan sempit, tetapi juga bisa memberikan bagian terbaik dari diri mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;">Sungguh besar kemuliaan yang terpancar dari pemberian mereka. Memberikan yang terbaik adalah manifestasi keikhlasan dan pengorbanan. Memberikan yang terbaik berarti juga wujud keyakinan kita kepada janji Allah dalam QS. Al-Baqarah: 272 bahwa tak akan pernah dirugikan sedikitpun orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah. Memberikan yang terbaik pun berarti mensyukuri nikmat Allah SWT serta mengoptimalkan segala kemampuan dan potensi diri untuk bisa memberikan manfaat buat orang lain. Dan tentu, memberikan yang terbaik adalah bukti nyata cinta seorang muslim kepada saudaranya. Lihatlah, betapa semua keutamaan ini tercermin dalam kualitas pemberian mereka yang begitu tinggi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;">Sementara bagi kita agaknya jerat-jerat kehidupan dunia mungkin masih begitu kuat membekap sehingga kita lebih sering memberi sekedarnya, memberikan seperlunya. Sepertinya, logika akhirat para sahabat itu masih di luar rasio kita sehingga teramat susah bagi kita untuk bisa meniru perilaku generasi terbaik itu. Akan tetapi, bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk bisa mengambil sedikit dari keteladanan para sahabat, sehingga kita bisa mempersembahkan setiap hal terbaik yang ada dalam diri kita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;">Bukanlah mustahil jika suatu saat kita tak lagi sibuk mencari-cari uang recehan tatkala ada pengemis meminta, sementara berlembar-lembar ribuan masih terselip di dompet kita. Semoga kita bukanlah orang yang sibuk membongkar pakaian usang di pojok lemari ketika banjir melanda saudara kita. semoga kita bukanlah orang yang hanya membagi makanan kepada tetangga saat makanan bersisa. Semoga kita bukan lagi termasuk orang yang menjawab salam seadanya, bukan lagi termasuk orang yang berkata seadanya tanpa hendak berpikir mendalam ketika ada seseorang meminta pendapat kita. Sungguh patut kita renungkan perkataan Fudhail bin Iyadh yang mengatakan sudah selayaknyalah kita bersyukur ketika masih ada seseorang yang meminta kepada kita, ketika kita masih bisa memberikan manfaat buat orang lain. Ataukah memang sesungguhnya kita termasuk orang yang tidak pernah bersyukur?</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-44988578703484336502011-03-31T08:32:00.000+07:002011-03-31T08:32:01.938+07:007 Jurus Sukses Mengkritik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgApvlLcem4YjAqsM-Ax1BEvcwUAYIoqoa3hCnChDys2dZpajHGlDpS1ZYaBbZzRJytKGqcV_1hn3eLvB6FG6kgU38K-XZEG7X9PRE-W5OmmsHUykmJT-6x8TER4zA9MVxe-21IXyIq0xse/s1600/mengkritik.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgApvlLcem4YjAqsM-Ax1BEvcwUAYIoqoa3hCnChDys2dZpajHGlDpS1ZYaBbZzRJytKGqcV_1hn3eLvB6FG6kgU38K-XZEG7X9PRE-W5OmmsHUykmJT-6x8TER4zA9MVxe-21IXyIq0xse/s200/mengkritik.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Salah satu hal yang mungkin kita takuti adalah mengkritik orang lain yang menurut kita belum benar, tetapi bukan berarti salah lho. Banyak juga kalangan yang tersinggung bila di kritik, tapi jika tidak menggunakan naluri melainkan emosi yang dikuasai ego bahwa kita lah yang paling benar. Tapi kita ambil sisi positifnya saja, bahwa niat kita mengkritik adalah untuk merubah kerabat, teman, atau yang lainnya menjadi lebih baik. Dan ini adalah 7 jurus sukses mengkritik, mudah-mudahan bermanfaat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><u><br />
</u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">1. Ajukan kritik dengan kerahasiaan penuh<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><u><br />
</u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Kalau Anda menginginkan agar kritik menghasilkan efek, jangan libatkan ego orang lain untuk melawan Anda. Ingat sasaran Anda: mencapai hasil akhir yang baik. Hal itu akan tercapai dengan menjaga perasaannya, bukan merendahkan. Selunak-lunak kritik jika disampaikan di hadapan orang lain, mungkin sekali akan mengesalkan orang yang dikritik. Lepas dari isi kritik, orang yang dikritik akan kehilangan muka di hadapan rekan sekerja.</span></div><a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Awali kritik dengan kata yang manis atau pujian<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Kata-kata yang manis, pujian, punya efek menyiapkan pentas dalam suasana bersahabat. Reaksi yang wajar dari seseorang yang diajukan ke meja hijau adalah membela egonya. Seseorang dengan kerangka pikiran defensif tidak akan tanggap terhadap gagasan Anda. Karena itu, bukanlah kritik dengan pujian dan itu akan membuka pikiran orang yang dikritik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Di sini pun, sekali lagi Anda bisa menghindari ego orang lain, dengan mengkritik tindakan atau perilakunya, bukan pada pribadinya. Dengan menunjukkan bahwa yang Anda kritik adalah tindakannya, Anda benar-benar bisa memberinya pujian, dan meningkatkan egonya pada saat yang bersamaan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sediakan jawaban<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Ketika Anda mengatakan kepada orang lain bahwa ia berbuat salah, katakan juga kepada orang lain bahwa dia berbuat salah, katakan juga kepada orang itu bagaimana cara melakukannya dengan benar. Penekanannya bukan harus diletakkan pada kesalahan melainkan pada sarana dan cara untuk mengoreksi kesalahan serta menghindari pengulangan atau kekambuhan kesalahan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Mintalah kerjasama; jangan menuntut <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Meminta selalu menghasilkan lebih banyak kerjasama daripada menuntut. Karena dengan kerja sama semua akan terasa ringan walaupun beban yang dipikul sangatlah berat. Sebenarnya banyak manfaat dari sebuah kerjasama, salah satunya adalah menjadikan suatu keharmonisan dalam suatu pekerjaan tertentu karena bisa saling membantu7<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Satu kritik satu pelanggaran<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sudah bisa dibilang cukup, memberikan satu perhatian kepada satu kesalahan tertentu. Tidak perlu dua kali. Dan tiga kali sudah menunjukkan kecerewatan. Jangan lupa bahwa tujuan Anda memberikan kritik adalah menyelesaikan pekerjaan, bukan memenangkan pertarungan ego. Jika Anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masa lalu, atau mengingatkan kembali kesalahan yang sudah lewat dan sudah diselesaikan, berarti Anda melebarkan masalah ke arena yang lebih luas. Dan itu sama sekali tidak produktif. Bahkan, akan memunculkan masalah baru yang lebih serius.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Akhiri secara bersahabat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sebelum sebuah masalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diatasi dengan nada bersahabat, masalah itu sesungguhnya belum diselesaikan. Jangan meninggalkan apa saja dalam keadaan menggantung di udara., untuk dibahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah sekarang juga. Kuburkan masalah itu. Berikan orang lain tepukan di punggung pada akhir pembicaraan. Biarlah kenangan terakhirnya tentang pertemuan itu adalah tepukan di punggung. Bukan celaan atau singgungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-57751883917830515202011-03-30T10:31:00.001+07:002011-03-30T18:55:15.323+07:00Apa sih Bilingualisme dan Diglosia itu??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ClK8hj4wR0BXhPyquUIkuUIIQqMsmhEyiF0P9RIZ62TG6aNPJVNNfzfldT_9VCMLhAlBORwL1LLSfcpfgC7MiQsa259D8Vh67QCJM4CjktR6PJ0VCu5s33KMgHCpekd_Pk8u3LDp5O2S/s1600/m_sosiolinguistikj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ClK8hj4wR0BXhPyquUIkuUIIQqMsmhEyiF0P9RIZ62TG6aNPJVNNfzfldT_9VCMLhAlBORwL1LLSfcpfgC7MiQsa259D8Vh67QCJM4CjktR6PJ0VCu5s33KMgHCpekd_Pk8u3LDp5O2S/s1600/m_sosiolinguistikj.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Mungkin banyak teman-teman ada yang masih bingung dengan pengertian bilingualisme dan diglosia, materi ini ada pada mata kuliah sosiolinguistik pada program studi bahasa dan sastra indonesia. Ini penjabaran dari bilingualisme dan diglosia...</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b>A. Bilingualisme<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Istilah <i>bilingualisme</i> (inggris: <i>bilingualism</i>) dalam bahasa Indonesia disebut juga <i>kdwibahasaan</i>. Secara sosiolinguistik, secara umum, bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa ole4h soerang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Mackey,1962: 12, fishman 1975:73). Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseoran harus menguasai kedua bahasa itu. Pertama, bahasa ibunya sendiri atau bahasa pertamanya (disingkat B 1), dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya (disingkat B 2).<br />
<a name='more'></a> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setiap bahasa di dalam masyarakat bilingual itu tidak dapat secara bebas digunakan, melainkan harus diperhatikan fungsinya masing-masing. Umpamanya, di Indonesia penutur bilingual bahasa sunda (B1) – bahasa Indonesia (B2), hanya bisa menggunakan bahasa sundanya untuk percakapan yang bersifat kekeluargaan, dan tidak dapat menggunakannya untuk berbicara dalam siding DPR. Keadaan di dalam masyarakat di mana adanya pembeda penggunaan bahasa berdasarkan fungsinya atau peranannya masing-masing menurut konteks sosialnya, didalam sosiolinguistik dikenal dengan sebutan diglosia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>B. Diglosia</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b></b>Kata <i>diglosia</i> berasal dari bahasa prancis <i>diglossie</i>, yang pernah digunakan oleh Marcais, seorang lingu Prancis: tetapi istilah itu menjadi terkenal dalam studi sosiolingustik setelah digunakan oleh seorang swarjana dari Stanford University, yaitu C.A. Ferguson tahun 1958 dalam suatu symposium tentang “Urbanisasi dan bahasa-bahasa standar” yang diselenggarakan oleh <i>American Anthropological Association</i> di Washinton DC. Kemudian Ferguson menjadikan lebih terkenal lagi istilah tersebut dengan sebuah artikelnya yang berjudul “diglosia”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><br />
</st1:city></st1:place></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ferguson</st1:city></st1:place> menggunakan istilah diglosia untuk menyatakan keadaan suatu masyarakat di mana terdapat du variasi dari satu bahasa yang hidup berdampingan dan masing-masing mempunyai peranan tertentu. Diglosia ini dijelaskan oleh <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ferguson</st1:city></st1:place> dengan mengetangahkan sembilan topik:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Fungsi <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Merupakan kriteria diglosia yang sangat pentin. Menurut <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">ferguson</st1:city></st1:place> dalam masyarakat diglosis terdapat dua variasi dari satu bahasa. Variasi pertama disebut dialek tinggi (disingkat dialek T atau ragam T), dan yang kedua disebut dialek rendah (disingkat dialek R atau ragam R).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Prestise <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Dalam masyarakat diglosis para penutur biasanya menggunakan dialek T lebih bergengsi, lebih superior, lebih terpandang, dan merupakan bahasa yang logis. Sedangkan dialek R dianggap inferior, malahan ada yang menolak keberadaannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Warisan Kesusastraan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Pada tiga dari empat bahasa yang digunakan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ferguson</st1:city></st1:place> sebagai contoh terdapat kesusastraan di mana ragam T yang digunakan dan dihormati oleh masyarakat bahasa tersebut. Kalau ada juga karya sastra kontemporer dengan menggunakan ragam T, maka dirasakan sebagai kelanjutan dari tradisi itu, yakni bahwa karya sastra harus dalam ragam T. tradisi kesusastraan yang selalu dalam ragam T ini (setidaknya dalam empat contoh di atas) menyebabkan kesusastraan itu tetap berakar, baik di Negara-negara berbahasa arab, bahasa yunani, bahasa prancis, dan bahasa jerman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>4)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Pemerolehan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Ragam T diperoleh dengan mempelajarinya dalam pendidikan formal, sedangkan ragam R diperoleh dari pergaulan dengan keluarga dan teman-teman sepergaulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>5)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Standardisasi<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><i> </i>Ragam T dipandang sebagai ragam yang bergengsi, maka tidak mengherankan kalau standarisasi dilakukan terhadap ragam T tersebut melalui kodifikasi formal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>6)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Stabilitas<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Kesetabilan dalam masyarakat diglosia biasanya telah berlangsung lama, dimana ada sebuah variasi bahasa yang dipertahankan eksistensinya dalam masyarakat itu. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>7)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Gramatika<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Dalam ragam T adanya kalimat-kalimat kompleks dengan sejumlah konstruksi subordinasi adalah hal yang biasa, tetapi dalam ragam R diangap artificial.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>8)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Leksikon<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Sebagian besar kosakata pada ragam T dan ragam R adalah sama. Namun, ada kosakata pada ragam T yang tidak ada pasangannya pada ragam R, atau sebaliknya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>9)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></i><i>Fonologi<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Dalam bidang fonologi ada perbedaan structural antara ragam T dan ragam R. Perbedaan tersebut bisa dekat bisa juga jauh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p>Pakar sosiologi yang lain, yakni Fasold (1984) mengembangkan konsep diglosia ini menjadi apa yang disebutkan <i>broad diglosia</i> (diglosia luas). Di dalam konsep <i>broad diglosia</i> perbedaan itu tidak hanya antara du bahasa atau dua ragam atau dua dialek secara binern melainkan bisa lebih dari dua bahasa atau dua dialek itu. Dengan demikian termasuk juga keadaan masyarakat yang di dalamnya ada diperbedakan tingkatan fingsi kebahasaan, sehingga muncullah apa yang disebut Fasold diglosia ganda dalam bentuk yang disebut double overlapping diglosia, double-nested diglosia, dan linear polyglosia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>C. Kaitan Bilingualisme dan Diglosia<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kalau diglosia diartikan sebagai adanya perbedaan fungsi atas penggunaan bahasa (terutama fungsi T dan R) dan bilingualisme adalah keadaan penggunaan dua bahasa secara bergantian dalam masyarakat. Adanya empat jenis hubungan antara bilingualisme dan diglosia, yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Bilingualisme dan diglosia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Bilingualisme tanpa diglosia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Diglosia tanpa bilingualisme</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span>Tidak bilingualisme dan tidak diglosia</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-61527108276253916872011-03-29T13:52:00.002+07:002011-03-30T18:59:03.741+07:00Kiat Membangun Kepercayaan<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: 'Times New Roman', serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: 'Times New Roman', serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjChlCssVVlvRx4jjF-9nKg3W0WnVm_CAI8nxDCIyqIObRyrwoe650pwlng4ARsVEooqK15Dr5cUso__rVGDksvBuaBWgzqROHqELl3qL3dnAZ6K9lcCh2mtMStPE7OBcKIhQoUAzma6JjO/s1600/c3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjChlCssVVlvRx4jjF-9nKg3W0WnVm_CAI8nxDCIyqIObRyrwoe650pwlng4ARsVEooqK15Dr5cUso__rVGDksvBuaBWgzqROHqELl3qL3dnAZ6K9lcCh2mtMStPE7OBcKIhQoUAzma6JjO/s200/c3.jpg" width="200" /></a></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Sebelum Nabi Muhammad saw dikukuhkan menjadi seorang Rasul beliau sudah sangat populer di tengah masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> Mekkah dengan gelar al-Amin yaitu orang yang sangat terpercaya (amanah/kredibel). Gelar ini baik sebelum maupun sesudahnya tidak pernah ada lagi.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Sungguh dahsyat pengaruh suatu kepercayaan dan luar biasa pentingnya untuk kesuksesan karir kehidupan di dunia maupun di akhirat, jah melampaui modal harta benda, kedudukan, jabatan, atau ilmu sekalipun. Ketika kepercayaan sudah sirna di hati orang lain, sulit sekali untuk tumbuh, walaupun dengan berjuta janji atau membayar dengan harta sebanyak apapun, jikalau kepercayaan di hati orang sudah hilang maka perasaan yang muncul selalu mencurigai dan rasa tidak percaya diri akan selalu membayang dan membekas.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Berikut ini sekelumit uraian yang isya Allah akan menumbuhkan dan memperkuat kepercayaan seseorang.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><b><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">A. Kejujuran yang terbuktu dan teruji<o:p></o:p></span></b></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas), begitu pula bila sebaliknya dapat menghancurkan kehidupan seseorang.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Biasakanlah selalu jujur dimulai dari hal yang paling sederhana dan kecil sekalipun, walaupun terhadap anak kecil, karena sesunggunya Allah menilai perilaku kita, yakinlah tak akan pernah untung sama sekali dengan ketidakjujuran selain kerugian yang mendera dan menghancurkan, sudah terlalu banyak bukti di sekitar kita untuk dijadikan pelajaran.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Jangan sekali-kali berbohong atau terpancing untuk menambah omongan sehinga menjadi dusta walau dalam gurauan sekalipun. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Jangan pernah mudah membuat janji, pastikan setiap janji yang diucapkan sudah diperhitungkan matang-matang, dan berusaha keraslah untuk memenuhi janji. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Tepat waktulah dalam segala hal, jangan terlambat atau gemar menunda-nunda atau mengakhirkan. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Biasakanlah memiliki data dan fakta yang jelas, dan bersikaplah terbuka. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Milikilah kemampuan dan kesungguhan mengevaluasi diri, dan segera perbaiki diri begitu ditemukan kesalahan serta bertanggungjawablah dengan sungguh-sungguh dan tulus. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">6.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Jangan pernah patah semangat bila didapati masa lalu kita pernah atau banyak keidakjujuran. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><b><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">B. Cakap<o:p></o:p></span></b></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Komponen kedua yang tak kalah pentingnya adalah kehandalan dan kecakapan kita dalam melaksanakan tugas. Walaupun sangat dikenal dan teruji kejujurannya tapi kalau dalam melaksanakan tugas sering berbuat lalai dan kesalahan maka hal ini pun akan merontokkan kredibilitas.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Kunci utamanya adalah secara sadar kita harus selalu belajar, melatih diri, mengembangkan kemampuan, wawasan serta keterampilan kita secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga selalu memiliki kesiapan yang memadai untuk melaksanakan tugas. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Awalilah selalu dengan membuat perencanaan yang baikdan persiapan yang matang, <i>gagal dalam merencanakan sama dengan merenacnakan kegagalan</i>. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Jangan lupa selalu <i>check and recheck</i>, tak boleh kita melakukan sesuatu tanpa cek ulang, sangat banyak peluang kesalahan atau kegagalan yang terselamatkan dengan sikap yang selalu mengadakan pengecekan ulang. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Laksanakan segala sesuatu dengan kesungguhan, sikap yang hati-hati dan cermat, jangan anggap remeh kelalaian dan kecerobohan karena semua itu biang kesalahan dan kegagalan. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Selalu sempatkan untuk evaluasi dari setiap tahapan apapun yang kita lakukan, percayalah merenung sejenak untuk mengevaluasi membuat karya kita akan semakin bermutu. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">6.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Nikmatilah dengan menyempurnakan apa yang bisa dilakukan, jangan pernah puas dengan setengah-setengah, jangan pula puas dengan 90%, kalau kita bisa menyempurnakannya, mengapa tidak?<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><b><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">C. Inovatif<o:p></o:p></span></b></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Segala sesuatu yang ada selalu berubah, di dunia ini tidak ada sesuatu apapun yang tidak berubah, satu-satunya yang tetap adalah perubahan itu sendiri, oleh karena itu siapa pun yang tidak menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan maka dia akan tergilas kalah oleh perubahan tersebut.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Maka jelaslah sudah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah bahwa orang yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi karena berarti tak ada kemajuan dan tetinggal oleh perubahan, orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dianggap orang yang celaka, karena berarti akan tertinggal jauh dab sulit mengejar, satu-satunya pilihan bagi orang yang beruntung adalah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, berarti harus ada penambahan sesuatu yang bermanfaat, inilah sikap perubahan yang diharapkan selalu terjadi pada seorang muslim, sehingga tidak akan pernah tertinggal, dia selalu antisipatif terhadap perubahan, dan selalu siap menyikapi perubahan.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Berikut ini beberapa anjuran agar kita dapat selalu mengembangkan kemampuan kreatif kita:<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak membaca dan menulis. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak berdiskusi dan bertanya. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak melihat (mengadakan studi banding). <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak merenung (tafakur). <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak berbuat dan mencoba. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">6.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif;">Banyak beribadah dan berdo'a.<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br />
</span>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-37205863237269203022011-03-28T08:09:00.002+07:002011-03-30T18:59:57.742+07:00Cara Membuat Daftar Pustaka<div class="MsoNormal" style="line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:</span></i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Albarda (2004).</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"> <i>Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance)</i></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">. From </span><span style="color: windowtext;"><a href="http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30"><span style="color: #cc0000; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30</span></a></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">, 3 August 2008 <a name='more'></a><o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:</span></i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 13.5pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Peranginangin, Kasiman (2006).</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"> <i>Aplikasi Web dengan PHP dan MySql</i></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 13.5pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Soekirno, Harimurti ( 2005).</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"> <i>Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003</i></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">. Jakarta: Elex Media Komputindo.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:</span></i><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 13.5pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008).</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"> <i>Memasuki Dunia E-Learning</i></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">, Bandung: Penerbit Informatika.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 13.5pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004).</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;"> <i>Systems Analysis and Design Methods</i></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">. Indianapolis: McGraw-Hill Education.<o:p></o:p></span></li>
</ul><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;">Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan</span><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;"> <b>Abjad</b> </span><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;">dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad</span><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;"> <b>A-Z </b></span><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;">itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.</span>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-58244444242078547462011-03-27T10:43:00.002+07:002011-03-30T19:00:22.896+07:00Gejala Pemanasan Global<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-_6cjCYVCQOQmvi86_zwKIgWzBJjNoHK_RutKIwoQ5LI7120t5sX3XYIZiXSX65SEkgwUzpw6j7nm6aE8qMunbJqmcE3taAknb1uulSpzjhdJM5Gb5GwEYl40qHvHPNr0k4O1bLl5rkI4/s1600/ist2_3026726-global-warming-concept-ii-north-america-isolated.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-_6cjCYVCQOQmvi86_zwKIgWzBJjNoHK_RutKIwoQ5LI7120t5sX3XYIZiXSX65SEkgwUzpw6j7nm6aE8qMunbJqmcE3taAknb1uulSpzjhdJM5Gb5GwEYl40qHvHPNr0k4O1bLl5rkI4/s200/ist2_3026726-global-warming-concept-ii-north-america-isolated.jpg" width="200" /></a></div><div class="wp-caption-text">1. Lapisan Es yang Kian Menipis</div><div class="wp-caption-text"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><br />
</st1:city></st1:place></div><div class="wp-caption-text" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"> yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan para pecinta lingkungan. </span><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place></span><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"> yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Yang pasti, fenomena alam itu bisa dirasakan dalam 10 kejadian berikut ini. Dan yang pasti ini bukan imajinasi belaka, sebab kita sudah mengalaminya.</span></div><div class="wp-caption-text" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div>2. Kebakaran hutan besar-besaran<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Bukan hanya di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Situs purbakala cepat rusak</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Thailand</st1:place></st1:country-region>, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.</div><div style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Ketinggian gunung berkurang</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.</div><div style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Satelit bergerak lebih cepat</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluat atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">sana</st1:city></st1:place>, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.</div><div style="text-indent: 36.0pt;"><br />
</div>6. Hanya yang Terkuat yang Bertahan<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya mahluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.</div><div style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. Pelelehan Besar-besaran</div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gununges, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.</div><br />
8. Keganjilan di Daerah Kutub <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih “heboh” di daerah kutub. Riset di sekitar sumber airyang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.</div><br />
9. Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman danhewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saatmatahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.</div><br />
10. Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebihtinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.</div><br />
11. Peningkatan Kasus Alergi <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Sering mengalami serangan bersin-bersin dan gatal di matasaat musim semi, maka salahkanlah pemanasan global. Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan orang Amerika alami peningkatan. Pola hidupdan polusi dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari.</div>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-410894177456032409.post-16831489772054580742011-03-26T17:37:00.002+07:002011-03-30T19:00:45.731+07:00Untaian Nasehat Untuk Hati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit8dcOKiABJ4jtwo08oQS7kHuotbYdVnQj2NfedlCUgMgKVHaozpKgrEbX8PXY-TVnwOo7A8DNKMYdv7pHXVC3DlPWeqr6qeZSVCI0YAQ_T2-WiY76zbFPCLzm6pU81plE5mCF8E0zR3JL/s1600/29919_123561394330401_100000296245732_241612_4098320_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit8dcOKiABJ4jtwo08oQS7kHuotbYdVnQj2NfedlCUgMgKVHaozpKgrEbX8PXY-TVnwOo7A8DNKMYdv7pHXVC3DlPWeqr6qeZSVCI0YAQ_T2-WiY76zbFPCLzm6pU81plE5mCF8E0zR3JL/s200/29919_123561394330401_100000296245732_241612_4098320_n.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Kita harus belajar bahwa…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Apa yang kita anggap terbaik, bukan tentu yang terbaik dariNya. Dan sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu kita senangi. Teruslah bersyukur kepadaNya atas semua nikmat dan karuniaNya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat<br />
yang terbaik dariNya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Seberat apa pun cobaan yang diberikan olehNya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerahNya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens 4 a reasons.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan dengan berapa banyak<br />
pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut, dan kurang berkaitan dengan telah berapa tahun usia kita.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Walaupun kita berpikir tidak ada lagi yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus menolong.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi kita, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa kita harus bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa kita punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti kita dapat berlaku sesuka hati kita tanpa memikirkan orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa kita harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri kita...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa tidaklah penting apa yang kita miliki, tapi yang penting adalah siapa kita ini sebenarnya....<br />
<br />
Jangan menilai orang dari penampilannya saja, itu bisa menipu. Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-masing, meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Di saat susah lebih terlihat mana teman sejati dan bukan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa kita tidak dapat merubah orang yg kita kitangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan kita...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Hanya karena 2 orang berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai & setia. Dan hanya karena mereka selalu sependapat dan terlihat mesra, bukan berarti mereka selalu saling menyayangi, Mencintai & saling setia.<br />
<br />
Bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya mela hirkan cinta sejati...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br />
Bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang kita inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangi kita...<o:p></o:p></span></div><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
Bahwa kita tidak dapat memaksa orang lain menyayangi kita. Kita hanya dapat menunjukkan & melakukan sesuatu untuk orang yang kita kitangi... selanjutnya terserah mereka.</span>Dedi Suryadihttp://www.blogger.com/profile/18251838521316816220noreply@blogger.com0